1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bentrokan Warnai Peringatan 30 Tahun Pendudukan Kedubes AS di Teheran

4 November 2009

Polisi Iran menggunakan pentungan dan gas air mata untuk membubarkan unjuk rasa ratusan penentang pemerintah yang turun di jalanan Teheran saat para pendukung pemerintah memperingati 30 tahun pendudukan Kedutaan AS.

https://p.dw.com/p/KOWE
Para pendudukung oposisi berdemontrasi dalam peringatan 30 Tahun pendudukan Kedubes ASFoto: shooresh1917

Para saksi mata mengungkapkan, bentrokan terjadi di Lapangan Haft-e-Tir di pusat kota Teheran. Para pendukung oposisi itu melontarkan teriakan-teriakan "Mampuslah Diktator", sebagai plesetan dari "Mampuslah Amerika" dan "Mampuslah Israel" yang merupakan slogan klasik kaum garis keras pendukung pemerintah dalam setiap demonstrasi. Lebih-lebih demonstrasi tahunan memperingati pendudukan Kedubes Amerika Serikat 4 November 1979.

Pemerintah Mahmud Ahmadinejad sejak awal sudah mengumumkan, bahwa demonstrasi yang diperbolehkan pada 4 November kali ini hanyalah demonstrasi anti Amerika. Adapun segala bentuk demonstrasi lain merupakan tindakan pelanggaran hukum, dan akan ditindak. Namun parfa pemimpin oposisi menyerukan warga untuk tidak mempedulikan larangan pemerintah, dan tetap turun ke jalan.

Situs oposisi Mowzcamp.com bahkan melaporkan, tokoh oposisi Mehdi Karroubi turut berunjuk rasa bersama massa di Lapangan Fat-e-Tir. Namun ia diungsikan, segera setelah kaum garis keras menyerang mereka. Pempimpin oposisi lain, Mir Hossein Mossavi, yang dalam Pemilihan Presiden lalu merupakan pesaing terkuat Ahmadinejad, tidak muncul. Namun massa banyak meneriakkan namanya dalam unnuk rasa. Misalnya pekik "Ya Hossein, Mir Hossein", di sela-sela pekik "Mampuslah Diktator".

Dilaporkan, Selain di Lapangan Fat-e-Tir, kaum reformis juga berkupul di berbagai tempat lain di berbagai jalanan ibukota. Polisi memerintahkan mereka untuk bubar, namun mereka kukuh menolak. Situs oposisi menggambarkan, para pengunjuk rasa bagai bermain petak umpet dengan polisi. Menurut situs itu, polisi memukuli dan menahan puluhan demonstran. Namun kanttor berita resmi Iran IRNA menyebut, para pengunjuk rasa membakari tong-tong sampah, mencegat bis-bis, dan mengahncurkan jendela-jendelanya. Menurut IRNA, dua orang polisi terluka dalam bentrokan dengan pengunjuk rasa.

Sementara itu unjuk rasa kaum garis keras pro pemerintah melibatkan ribuan orang, terpusat di sekitar bekas Kedubes AS yang sekarang dinamai Sarang Mata-Mata. Mereka membawa poster-poster bersimbolkan Paman Sam yang melambangkan Amerika, dan menghancurkannya sembari berteriak Mampuslah Amerika.

Di Amerika sendiri, Presiden Barack Obama menyatakan, Iran dihadapkan pada pilihan mementukan menyangkut masa depan. dalam pernyataan khususnya, Obama menyebut, sdelama 30 tahun ini dunia terus menerus mendengar mengenai apa yang dilawan dan ditolak oleh Iran. Pertanyaan sekarang, kata Obama, adalah masa depan apa yang mereka pilih. Tiba waktunya bagi pemerintah Iran, tambah Obama, untuk menentukan apakah akan berfokus ke masa lalu atau membuka jalan bagi kesempatan baru, kesejahteraan dan keadilan bagi rakyatnya.

GG/ZZA/rtr/afp/dpa