1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

121109 Obama Afghanistan

13 November 2009

Presiden Obama berdiskusi dengan para penasehatnya mengenai strategi di Afghanistan sebelum memulai kunjungan Asianya. Penambahan jumlah pasukan bukanlah tema satu-satunya.

https://p.dw.com/p/KW05
Obama dan para pakar Afghanistan di Gedung PutihFoto: AP

“Amerika Serikat tidak akan tinggal di Afghanistan selamanya. Ini harus ditegaskan kepada pemerintah Afghanistan,“ demikian penjelasan tertulis dari Gedung Putih, setelah Presiden Amerika Serikat Barack Obama hari Rabu (11/11) berdiskusi dengan pakar-pakar Afghanistan untuk kedelapan kalinya.

Dengan ini Obama membuat perkembangan, paling tidak dalam tingkatan politik, dan meningkatkan tekanan pada pemerintahan Afghanistan. Pada saat bersamaan, Obama juga mempertimbangkan pendapat duta besarnya di Afghanistan. Minggu lalu Karl Eikenberry mengutarakan penolakan penambahan jumlah pasukan AS di Afghanistan, sebelum Presiden Hamid Karzai bertindak dengan tegas melawan korupsi dan mismanajemen dalam pemerintahannya.

Sudah dua setengah bulan ini Amerika Serikat mencari strategi baru untuk melanjutkan perang di Afghanistan. Para pengamat mengharapkan, Obama akan mengumumkan keputusannya setelah kunjungan Asianya, 19 November mendatang. Secara tidak langsung, ini ditegaskan David Petraeus, panglima tertinggi pasukan AS untuk seluruh wilayah krisis. Ia mengatakan, “Kami semakin mendekati keputusan penting ini dan saya pikir, penting sekali bahwa kita kembali mengingat, mengapa kita di Afghanistan. Yaitu untuk menjamin, bahwa negara ini tidak menjadi kawasan persembunyian al Qaida dan teroris-teroris internasional yang mendalangi serangan 11 September."

Sekitar 68.000 prajurit Amerika Serikat ada di Afghanistan. Berbagai harian AS melaporkan, dalam diskusi mengenai penambahan pasukan, ada empat kemungkinan. Pilihannya beragam dari penambahan 10 ribu prajurit, sampai sekitar 40 ribu prajurit.

Harian Washington Post menulis, dengan tambahan 20 ribu prajurit, wilayah padat penduduk di Afghanistan dapat diamankan dan kelompok taliban dapat dibendung dengan pesawat pengintai tidak berawak. Menteri pertahanan Gates menginginkan tambahan 30 sampai 35 ribu prajurit, yang mendekati tuntutan jenderal ISAF Stanley McChrystal. Walaupun sebenarnya penambahan pasukan di Afghanistan juga diharapkan dari negara-negara sekutu lainnya.

McChrystal awalnya meminta 40 ribu prajurit tambahan dari Amerika Serikat. Dengan ini ia dapat menjamin keamanan rakyat Afghanistan di sepuluh sampai 12 kota di negara itu dan merebut kembali wilayah-wilayah yang dikuasai Taliban dalam 18 bulan terakhir.

Obama tidak puas dengan berbagai pilihan ini, demikian dikatakan berbagai sumber setelah pertemuan mengenai Afghanistan di Gedung Putih. Obama juga harus memperhitungkan akibat secara finansial dari penambahan pasukan ini. Biaya yang harus ditanggung untuk 1000 prajurit adalah sekitar satu milyar Dollar per tahunnya. Namun menurut para pakar, Obama akan menambah prajurit sedikit dibawah jumlah yang dituntut McChrystal. Dengan ini jendral ISAF ini dapat menjalankan strateginya yang ia paparkan sekitar empat bulan lalu.

Rüdiger Paulert / Anggatira Rinaldi
Editor: Hendra Pasuhuk