1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Berbagi Cerita Bersama A.S.Laksana

Komite Nasional Indonesia5 Oktober 2015

A.S.Laksana, kecintaannya pada cerita dan narasi nyaris tak mengenal batas. Sulak, begitu ia dipanggil, juga gemar berbagi ilmu cara bercerita.

https://p.dw.com/p/1GXOc
Frankfurter Buchmesse 2015 Partnerland Indonesien - AS Laksana EINSCHRÄNKUNG
Foto: National Committee Indonesia (Pulau Imaji)

"Setiap orang menyukai cerita. Tidak ada orang yang menolak mendengarkan cerita. Ketika kita bertemu teman dekat, maka kita berbagi cerita, bukan teori."

Selama percakapan, A.S. Laksana tidak menyembunyikan kecintaannya pada dunia sastra atau konsep bercerita itu sendiri. Tapi kendati telah aktif menulis sejak 1990, pria yang biasa dipanggil Sulak itu baru mulai memublikasikan kisah fiksi-nya di awal dekade 2000an.

Sederet karya Sulak mencerminkan gaya menulisnya yang bersandar pada gaya penulisan cerita rakyat. Kumpulan cerita pendek, Bidadari Yang Mengembara (2004) atau Murjangkung: Cinta Yang Dungu and Hantu-Hantu (2013) mengindikasikan hal tersebut.



Kecintaan sulak pada cerita tertuang pada blognya, ceritabagusuntukmu. Di sana ia banyak menuangkan kisah anak-anak atau cerita rakyat. Menurutnya anak-anak Indonesia harus bisa menikmati ceriota sedini mungkin.

A.S. Laksana juga banyak berbagi tips cara penulisan yang baik dalam blognya. Hal tersebut adalah sisi lain yang membuatnya jatuh hati pada cerita, yakni mengajar seni, baik secara formal, maupun informal.

Selama perbincangan ia banyak berdiskusi mengenai peran cerita dalam kehidupan Indonesia saat ini.

A.S. Laksana