1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Berburu Obral ke Helgoland

Christoph Gunkel25 Juli 2014

Pulau Helgoland di Laut Utara setiap tahunnya kedatangan 250.000 pelancong yang tidak menginap. Tapi mengapa para turis rela melewati 8 jam dalam perjalanan hanya untuk menghabiskan setengah hari di Helgoland?

https://p.dw.com/p/1CiMB
Foto: Förde Reederei Seetouristik

Perjalanan laut dari Hamburg menuju Helgoland butuh waktu hampir 4 jam, namun bagi sejumlah turis imbalannya setimpal. "Ulli, cepat, lihat ini," ujar seorang perempuan yang baru keluar kapal feri, sembari menarik baju Ulli. "Lihat sebelah sini!"

Sang perempuan antusias bukan karena melihat anjing laut, burung fulmar, atau deretan gerai Helgoland yang warna-warni, tapi rokok - dan dalam jumlah banyak, ditawarkan oleh toko persis di sebelah dermaga. Satu slove rokok Winston, Lucky Strike atau Pall Mall hanya seharga 29 Euro, itu harga yang tak ada tandingannya untuk standar Jerman.

Helgoland tidak mengenakan pajak pertambahan nilai (VAT) untuk alkohol dan tembakau, sedangkan di wilayah Jerman lainnya pajaknya 19 persen. Ini aturan peninggalan Inggris yang membuat pulau kecil ini menjadi surga bagi pemburu obral.

Penjual mengiklankan barang bebas bea ke turis yang baru tiba di dermaga
Penjual mengiklankan barang bebas bea ke turis yang baru tiba di dermagaFoto: Christoph Gunkel

Salah ekspektasi

"Anda mendapatkan diskon cuaca buruk karena tadi angin menggoyang kapal Anda," teriak seorang penjual.

Perjalanan menggunakan kapal laut selama 8 jam hanya untuk berada selama tiga setengah jam di Helgoland - apa benar setimpal? Ada segelintir orang yang ragu. Salah satunya Madleen Claasen, seorang warga asli Helgoland.

Banyak yang sudah mabuk ketika menuju Helgoland dan tidak memperhitungkan ganasnya laut, kata Madleen. "Saya pernah melihat kapal feri yang 90 persen penumpangnya muntah," timpal perempuan berusia 17 tahun itu, sembari menambahkan bahwa untuk menikmati keindahan Helgoland yang sesungguhnya diperlukan waktu 5 hari.

Rumah warna-warni menyambut pengunjung yang baru tiba
Rumah warna-warni menyambut pengunjung yang baru tibaFoto: DW/I.Quaile-Kersken

Suvenir ketimbang alam

Mereka yang hanya berkunjung satu sore kemungkinan besar hanya dapat melihat anjing laut dalam bentuk boneka yang dijual di toko suvenir. Dan itulah mayoritas turis yang datang; dari 319.000 pengunjung Helgoland pada tahun 2013, 250.000 diantaranya pulang pergi.

"Di Jerman tidak bisa membeli alkohol semurah di sini," kilah situs turisme Helgoland. Meski setiap pengunjung hanya diizinkan membawa kembali satu liter alkohol ke daratan. Promosi berikutnya berbunyi: "Pebelanja pintar bukan hanya dapat menutup kerugian harga feri, tapi masih punya cukup uang untuk menginap." Sebagai informasi, biaya feri pulang pergi dari Hamburg ke Helgoland mencapai 75,90 Euro.

Helgoland punya lebih banyak dari sekedar alkohol dan rokok murah
Helgoland punya lebih banyak dari sekedar alkohol dan rokok murahFoto: Christoph Gunkel

Ingin menikmati alam dan udara laut? Ini juga mungkin dilakukan di Helgoland, meski hal itu tidak dipromosikan dengan gencar. Pantai pasir putih, domba-domba merumput, dan burung-burung terbang melawan angin. Ketika matahari tenggelam, terlihat ledakan warna yang indah dan tebing-tebing mulai berkilau merah menyala.

Meski warga lokal merasa terganggu dengan rombongan pelancong harian, Helgoland sangat tergantung pada sektor turisme. Industri pariwisata setiap tahun menyumbang sekitar 75 persen dari total pendapatan pulau.