1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

250910 UN-Gipfel 2. Tag

25 September 2010

Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak bisa berbicara banyak, apabila hanya mendengarkan suara-suara segelintir orang saja.

https://p.dw.com/p/PMd3
Wakil PM Inggris Nicholas CleggFoto: AP

Seperti sejumlah negara lain, Jerman sudah lama berusaha untuk mendapatkan kursi tidak tetap di Dewan Keamanan PBB. Sabtu (25/09) ini direncanakan, Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle akan melobby agar ambisi Jerman ini tercapai. Reformasi organisasi PBB dan khususnya Dewan Keamanan PBB menjadi salah satu tema sentral perdebatan umum majelis PBB.

Sebenarnya PBB sudah lama bermaksud mereformasi organisasinya, terutama Dewan Keamanan PBB yang merupakan badan tertinggi institusi itu. Namun sampai kini tak ditemukan kesepakatan bagaimana akan mereformasinya. Tampaknya hanya keinginan untuk melakukan reformasi, serta satu hal lagi yang disepakati para anggota. Yakni bahwa keanggotaan Dewan Keamanan itu tidak lagi merefleksi situasi politik global di abad ke 21.

Presiden Senegal, Abdoulaye Wade bersama sejumlah negara Afrika menilai bahwa benua Afrika seharusnya mendapatkan kursi tetap dalam Dewan Keamanan PBB, yang termasuk hak veto. Tuntutan ini didukung oleh Inggris. Wakil Perdana Menteri Inggris Nicholas Clegg mengatakan, "Inggris tegas menuntut agar Brasil, India, Jerman, Jepang dan Afrika mendapatkan kursi tetap di Dewan Keamanan. Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak bisa berbicara banyak, apabila hanya mendengarkan suara-suara segelintir orang saja. "

Dalam pidatonya, Clegg juga mengomentari sengketa atom dengan Iran dan mengritik pedas pidato Presiden Iran, Mahmud Ahmadinejad pada hari Kamis (23/09). Disebutkannya, tudingan kontroversial Iran bahwa pemerintah amerika serikat terlibat dalam pertistiwa 11 September 2001 tak boleh terjadi lagi.

Presiden AS Barack Obama menyebut tuduhan itu sebagai penghinaan dan penuh kebencian. Sementara di balik layar, kegemaran Ahmadinejad untuk menýerang negara Barat tampaknya sedikit mereda. Hari Jumat dikatakannya, ia telah menyepakati kelanjutan pembicaraan program nuklir dengan kelima anggota tetap Dewan Keamanan serta Jerman. Sebuah pertemuan direncanakan untuk Oktober mendatang.

Di hari kedua debat umum pada hari Jumat (24/09) proses perdamaian Timur Tengah, perkembangan ekonomi dunia serta masalah Iran tetap merupakan tema hangat. Kritik yang simpang siur juga tak kurang.

Presiden Argentina Christina Fernández menuding Inggris telah menyalah gunakan posisinya di Dewan Keamanan guna melakukan pemboran minyak di wilayah Argentina. Tahun 1982, terjadi peperangan antara kedua negara itu mengenai kewilayahan kepulauan Falklands. Ini hanyalah salah satu contoh mengapa pembicaraan mengenai reformasi Dewan Keamanan terus terhambat hingga kini.

Presiden Argentina Fernandez disamping itu menyatakan dukungan kepada Palestina diakui agar sebagai negara berdaulat dan diterima sebagai anggota PBB yang ke 192. Banyak negara lain yang mendukung hal ini. Selain pidato Menlu Jerman Guido Westerwelle, pada hari Sabtu (25/09) presiden Palestina, Mahmud Abbas akan tampil sebagai pembicara.

Christine Bergmann / Edith Koesoemawiria
Editor: Dyan Kostermans