1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Biden dalam Misi Pelik di Asia Timur

2 Desember 2013

Wakil Presiden AS, Joe Biden ditugaskan meredakan ketegangan di Laut Cina Timur dalam lawatannya ke Asia pekan ini. Bukan tugas yang mudah mengingat posisi strategis Cina dan Jepang buat Washington.

https://p.dw.com/p/1ARlP
Foto: Reuters

Tugas pelik menanti Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam lawatannya di Asia pekan ini. Biden diharapkan meredakan ketegangan dengan Cina terkait Laut Cina Timur, menyampaikan dukungan penuh terhadap Jepang dalam konfrontasinya dengan Beijing, serta mendamaikan hubungan yang retak antara Jepang dan negara tetangganya Korea Selatan - dua negara yang penting buat membatasi pengaruh Cina di Pasifik.

Biden pertama-tama dijadwalkan tiba di Tokyo hari Selasa (2/12) dan bertemu dengan PM Shinzo Abe untuk membahas Zona Pertahanan Udara Cina dan reaksi Jepang. Di sana kata-kata bekas Senator Delaware itu akan diperhatikan dengan seksama mengingat kekhawatiran yang beredar di Jepang, bahwa sikap sekutu terbesarnya itu akan mengendur, bertolak belakang dari haluan keras seperti yang selama ini ditunjukkan Tokyo terhadap Beijing.

Washington memantau serius kebangkitan sayap nasionalis di Jepang seiring dengan meningkatknya konfrontasi dengan Cina.

Prahara Senkaku

Jepang menegaskan pada Senin pagi (02/12/13), pihaknya dan Amerika Serikat menolak keputusan Cina memberlakukan Zona Pertahanan Udara yang meliputi kepulauan Senkaku. Pulau kecil itu sendiri sejak lama adalah jantung pertikaian dua negeri jiran itu. "Pemerintah AS khawatir terhadap Zona Pertahanan Udara dan tidak akan menaati tuntutan Cina terkait regulasi lalu lintas udara di kawasan tersebut," kata Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga di Tokyo.

Kendati begitu, baik Amerika Serikat dan Korea Selatan mengimbau maskapai penerbangan untuk bekerjasama dengan otoritas di Beijing dan melaporkan jadwal penerbangan seperti yang diminta. Saat ini cuma maskapai Jepang saja yang menaati perintah Tokyo untuk tidak menaati regulasi baru Cina saat melintasi Zona Pertahanan Udara di sekitar Laut Cina Timur.

China Identifikationszone zur Luftverteitigung Militär Protest in Japan 2012
Kampanye anti Cina di TokyoFoto: Reuters

Washington sebelumnya mengumumkan, Biden akan membahas "sejumlah kekhawatiran," termasuk "ketegangan di kawasan" kepada pemerintah di Beijing. AS sendiri bersikap netral terkait kedaulatan di kepulauan Senkaku atau Daiyou itu. Cuma saja Washington mengakui Jepang sebagai pihak yang memiliki kekuatan administratif atas kepulauan tersebut.

Dua Kekuatan Hegemoni

Di lain pihak AS terikat dalam pakta pertahanan dengan Jepang - yang dalam kasus konfrontasi militer akan menyeret Washington dalam medan perang baru - sesuatu yang ingin dihindari oleh pemerintahan Obama.

Sabtu (30/11/13) lalu militer AS mengirimkan pesawat P-8 Poseidon untuk ditempatkan di sebuah pulau di dekat Okinawa. Kehadiran burung besi itu meningkatkan kemampuan AS untuk memburu kapal selam di kawasan perairan Laut Cina Timur.

China Identifikationszone zur Luftverteitigung Militär
Laporan sebuah harian Cina terkait kepulauan Senkaku alias DiaoyuFoto: Reuters

Di Beijing Biden harus memediasi kepentingan dua negara dan sekaligus menjaga hubungan dengan mitra dagang terbesar AS tersebut. "Sangat penting untuk menunjukkan kedekatan dengan sekutu kami dan saat yang bersamaan mencari jalan bagi kedua kekuatan utama, AS dan Cina untuk membina hubungan yang sejajar," kata pejabat senior pemerintahan Obama baru-baru ini.

Sebagian pengamat meyakini ketiga negara akan dengan cepat menyepakati resolusi terkait Zona Pertahanan Udara, "Cina barangkali akan berkata kepada Biden bahwa ini adalah praktik yang lazim di lebih dari 20 negara. Kenapa lantas dipermasalahkan?" kata Professor Jia Qingguo, Guru Besar Hubungan Internasional di Universitas Beijing.

rzn/yf (ap,afp/rtr)