1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

270911 Internet-Sucht Deutschland

18 Oktober 2011

Seperti halnya alkohol, terlalu banyak menggunakan internet juga bisa menyebabkan kecanduan. Meski demikian para pakar belum sepakat kapan penggunaan dunia virtual dapat membahayakan.

https://p.dw.com/p/12uXp
Arbeit,Aufputschen,Aufputschmittel,Behörden,Sorgen,Bürokratie,Beruf,Buchhaltung,Büro,Formulare,Jungunternehmer,Unternehmer,Kaffee,Krank,Mann,Menschen,Streß,Ärger,Überfordert,Nerven,Computer,Notebook,Laptop,Handy,Depression,Depressiv,Manager,Finanzamt,Krise,Midlife,Kummer,Stress,Buero,Buerokratie
Pecandu internetFoto: Bilderbox

Lebih dari setengah juta warga Jerman diduga kecanduan internet, dua kali lipat lebih besar dibanding kecanduan permainan lotre. Apakah setengah juta itu benar-benar jumlah junkies internet, masih diperdebatkan para pakar. Untuk itu masih kurang data dan kriteria yang dapat diandalkan, karena penelitian di bidang ini masih di tingkat dasar. Penanggung jawab penelitian untuk studi kecanduan intenet Hans Jürgen Rumpf dari Universitas Lübeck, memaparkan kesimpulannya secara hati-hati.

Dalam rangka studi penelitian kedua yang dibiayai oleh Kementerian Kesehatan Jerman kini akan lebih dianalisa seberapa jauh konsumsi internet yang intensif dapat diidentifikasi sebagi berbahaya bagi pengguna internet. Pada tahap pertama hanya dilakukan pertanyaan via telefon. Kini para pakar mengajukan pertanyaan-pertanyaan lebih rinci. "Misalnya apakah aktivitas sosial di sekolah dan pekerjaan terbatas? Itu poin yang sangat penting. Karena baru kecanduan benar-benar dapat dideteksi, yang juga berarti dapat diterapi. Selama ini kami hanya tahu menonjolnya tendensi pada kelompok ini. Tapi kami belum tahu, seberapa besar gangguan yang ditimbulkan."

Menurut peneliti kasus kecanduan internet Rumpf orang harus membayangkan, ciri khas pecandu internet sebagai orang yang terkesan kurang tidur, tidak merawat diri dan hidup di ruang yang penuh dengan kardus-kardus bekas pizza. Pecandu internet ini terkesan tidak peduli pada kejadian di sekitarnya dan mudah marah. Para pecandu alkohol akan dijauhkan dari alkohol agar mereka tidak tergoda minum alkohol. Bagi para pecandu internet, metode ini tidak mudah diterapkan. Karena menurut pendapat Rumpf internet adalah suatu media yang juga diperlukan dalam pekerjaan dan memiliki tujuan yang tidak ada kaitannya dengan kecanduan.

Symbolbild zur Internetsucht Young woman sitting in front of a laptop computer in darkness with her face illuminated by the display and a browser showing Google search engine
Foto: picture-alliance/All Canada Photos

Panduan Penggunaan Internet Yang Layak

Pejabat urusan narkoba pemerintah Jerman Mechthild Dyckmans merujuk pada panduan untuk penggunaan internet yang layak. “Online dengan memadai dan menyenangkan. Inilah misalnya motto pada brosur Pusat Penjelasan Kesehatan Jerman. Dan itulah yang harus dipelajari mereka yang kecanduan. "Dalam terapi selanjutnya penggunaan yang terawasi menjadi tujuannya, karena kita sekarang semua bekerja dengan internet. Sejauh ini batasannya mungkin membatasi dari permainan tertentu. Tapi sebetulnya itu adalah penggunaan internet yang terawasi."

Baik di tingkat nasional maupun internasional peneliti berusaha mentapkan kriteria dan standar untuk menguasai fenomena kecanduan internet secara ilmiah dan medis. Meskipun tidak tidak diperhitungkan hasil yang cepat, namun dari studi-studi representatif ke arah itu sedang dilakukan.

Hasil Studi Awal Cukup Mengejutkan

Sudah tampak hasil pertama yang menarik dan cukup mengejutkan dari studi pertanyaan yang dilakukan via telefon terhadap sekitar 15 000 pengguna internet yang berusia antara 14 hingga 64 tahun . Rumpf menyebutkan bahwa kalangan remaja perempuan berusia antara 14 hingga 16 tahun tingkat kecanduan internetnya lebih tinggi lima persen dibanding kelompok remaja pria dalam usia yang sama, yakni hanya 3,1 persen.

Pakar dari Universitas Lübeck Rumpf juga menduga sikap berbeda dari remaja perempuan di jejaring sosial. Remaja perempuan diduga lebih terbuka untuk resonans positif bagi pribadinya dibanding pada remaja pria. Remaja perempuan juga tahan lebih lama berada di dunia virtual. Potensi kecanduan terbesar di kalangan remaja pria jelas pada game online.

Remaja pria yang kecanduan game perang di internet misalnya World of Warcraft juga paling mendekati gambaran junkies internet yang kucel, yang tidak lagi mampu merealisasi dunia nyata di sekelilingnya.

Marcel Fürstenau/Dyan Kostermans

Editor: Christa Saloh