1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kriminalitas

BIN Selidiki Kampanye Hitam di Balik Teror Pemuka Agama

15 Februari 2018

Badan Intelijen Negara mengendus adanya kampanye hitam di balik serangan beruntun terhadap pemuka agama. Namun Kepala BIN Budi Gunawan tidak merinci bagaimana lembaganya bisa mencegah insiden serupa terulang.

https://p.dw.com/p/2sjDS
Kepala Badan Intelijen Negara, Budi Gunawan
Kepala Badan Intelijen Negara, Budi GunawanFoto: Getty Images/Afp/Robert

Sekilas serangan terhadap KH Umar Basri di Cicalengka, tokoh Persis HR Prawoto, Biksu Mulyanto Nurhalim dan Romo Prier yang terkena sabetan parang saat memimpin misa di Yogya merupakan insiden terpisah tanpa kaitan. Namun menurut Badan Intelijen Negara, semua serangan tersebut sudah direncanakan dan termasuk kampanye hitam jelang Pilkada serentak 2018.

"Seluruh jajaran sudah mendeteksi dan memprediksi di tahun politik ini 2018-2019 akan marak kampanye hitam. Wujudnya isu-isu PKI, agama, SARA, politik identitas," Kata Kepala BIN, Budi Gunawan, seperti dikutip Kompas.

Lembaga spionase itu sempat dikritik lantaran dianggap kecolongan mendeteksi teror terhadap pemuka agama. Namun Budi membantah. "Enggak. Karena kami sudah prediksi. Ini kan tahun politik. Kami sudah ingatkan bahwa kampanye hitam itu akan marak," ucapnya.

Rangkaian insiden berdarah itu bermula Januari silam saat seorang pria tak dikenal menyerang KH Umar Basri saat tengah beribadah di masjid Pondok Pesantren Al-Hidayah, Bandung. Sebulan berselang punggawa Persatuan Islam Indonesia (Persis), HR Prawoto dianiaya seorang pria yang diduga mengalami gangguan kejiawaan. Korban akhirnya meninggal dunia.

Baca: Dalang Sindikat Saracen Mengaku Simpatisan Prabowo

Baca:Kriminalisasi LGBT Menguat di Tahun Politik

Di tempat lain biksu Mulyanto Nurhalim diusir oleh warga desa Babat di Tangerang karena dianggap menyalahgunakan kediaman pribadinya sebagai rumah ibadah. Adapun Romo Prier bersama sejumlah anggota jemaat Gereja St. Lidwina menjadi korban teror parang di Yogyakarta baru-baru ini.

Tanpa merinci bagaimana BIN bakal mencegah insiden serupa terulang, Budi meminta masyarakat agar bersikap lebih waspada. "Jangan mudah terpolitisasi, terprovokasi, terhasut, sehingga terseret dalam permainan itu. Kepada masyarakat juga jangan mudah terpancing, jadi harus jernih,” imbuhnya.

Sejauh ini kampanye hitam lebih banyak menyasar politisi yang bersaing di Pilkada. Terakhir Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas terpaksa mengembalikan mandat pencalonnya sebagai wakil Gubernur Jawa Tengah kepada PDI Perjuangan setelah beredar foto palsu yang menampilkan sang bupati sedang bersama perempuan tidak dikenal. Padahal kinerja Azwar Anas di Banyuwangi selama ini diakui sarat prestasi. 

Kepolisian Indonesia mengklaim telah menuntaskan konsep pengamanan Pilkada yang menitikberatkan pada pencegahan kampanye hitam. Untuk itu Kapolri Tito Karnavian berniat menggandeng pemuka-pemuka agama untuk "mendinginkan situasi politik yang sudah memanas saat ini," ujarnya. "Kita juga memperkuat patroli di siber, media sosial. Jadi upaya pencegahan jauh lebih penting," kata dia.

rzn/yf (kompas, detik, merdeka, cnnindonesia)