1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bisnis Rahasia di Surga Pajak Terungkap

Rayna Breuer8 April 2013

Lebih dari dua juta e-mail dan dokumen rahasia, lebih dari 130 ribu orang dari 170 negara diduga menyimpan uangnya di negara surga pajak. Saat ini media di 46 negara menilai data penyimpan kekayaan di surga pajak.

https://p.dw.com/p/18Afh
Screenshot aus DW-TV (Quelle: DW-TV - Made in Germany (26.03.2013): "Wie Steueroasen mitten in Europa existieren", Kamera: Sebastian Tögel/Dirk Poetsch)
Simbol gambar Surga PajakFoto: DW-TV

Data berkapasitas 260 Gigabite diserahkan kepada Konsorsium Internasional Jurnalis Investigatif (ICIJ) di Washington. "Data itu berasal dari sumber anonim melalui internet dari dua komputer perusahaan. Terkait perlindungan narasumber tidak bisa dikatakan cara dan bentuknya. Tapi jelas, ada celah yang besar," dikatakan jurnalis Jerman Sebastian Mondial yang ikut menilai data itu. Artinya sempat ada akses terhadap rahasia perusahaan bersangkutan pada waktu tertentu.

Banyak data tidak disortir baik, tulis harian Jerman Süddeutsche Zeitung. Sejumlah dokumen mula-mula harus dibaca mesin. "Kami beruntung karena punya software forensik khusus, yang biasa dipakai dalam kriminalistik." Dijelaskan Mondial, ini memungkinkan mengungkap misalnya "tema apa yang ada di data, kapan dokumen dibuat, kapan e-mail dikirim dan siapa penerima e-mail tersembunyi ini."

Surga Liburan dan Surga Pajak

Kepulauan Virgin, Kepulauan Cook, Seychelles atau Panama menawarkan kepada perusahaan dan individu: "Datanglah ke kami, kalian tak perlu takut pengawasan Badan Keuangan." Tawaran dari apa yang disebut "Kepulauan Offshore" ini kepada orang-orang kaya, kata Thomas Eigenthaler dari Serikat Pekerja Pajak Jerman. Pelarian pajak semakin mudah, karena pelaku tidak perlu melakukannya sendiri. Ada industri kompeten yang menawarkan solusi individual, kata Eigenthaler. Selain itu banyak negara surga pajak tidak membuat daftar catatan pemilik perusahaan atau kekayaan, papar Mondial.

HANDOUT - Blick auf einen Strand auf den British Virgin Islands, aufgenommen am 28.08.2011. Foto: Jost Van Dyke (Achtung: Nur zur redaktionellen Verwendung bei Nennung der Quelle) (zu dpa "Medienberichte enttarnen geheime Geschäfte in Steueroasen" vom 04.04.2013)
Surga Pajak Virgin Islands atau Kepulauan Virgin di InggrisFoto: picture-alliance/dpa/Jost Van Dyke

Uni Eropa memperkirakan, akibat penggelapan pajak, sekitar satu trilyun Euro pajak hilang per tahunnya. Menurut studi LSM Tax Justice Network, kekayaan yang disimpan di surga pajak antara 21-32 trilyun dollar. Untuk perbandingan, pendapatan domestik bruto PDB Amerika Serikat 2011 berkisar 15,1 trilyun dollar. Belum lagi benda kekayaan, emas, properti atau yacht mewah.

Celah Penggelapan Pajak

Individu yang bertempat tinggal di Jerman harus membayar pajak pendapatan sampai 45 persen. Perusahaan yang berpusat di Jerman harus membayar pajak perusahaan dan usaha. Tapi ada juga celah bagi pengemplang pajak. "Jika di Jerman mereka mendapat konsultasi dari perusahaan Offshore, mereka mengirim rekening dan uangnya ditransfer. Bagi badan keuangan ini seperti transaksi biasa," kata Mondial. Tapi uang itu dikelola di luar negeri dan karenanya tak perlu membayar pajak tambahan. Di Jerman beban bukti ini dipikul pada Badan Keuangan dan bukan pada perusahaan.

Steueroase, Steueroasen, Datensatz, Schwarzgeld, Briefkastenfirmen, Briefkastenfirma, Geldbeschaffung, GeschŠftsideen, Eigenkapital, Finanzindustrie, EnthŸllungen, Kapitalgeber, Steuerflucht, Internetnutzer, Einkommensteuer, Offshore-Leaks, Weltwirtschaft, Immobilien, Startup, Unternehmensanteile, Unternehmensgewinn, Business, Tax, Investition, Kapital, Kapitalfluss, Geldgeber, Steuer, Kredit, Geldstrom, Quelle, verschleiern, Geld, Dollar, Euro, Yen, WŠhrung, Wechselkurs, Zinsen, Leitzins, Kapitalmarkt, Banken, Bank, Notenbank, Zentralbank, erfolg, global, Oligarchen, WaffenhŠndler, Finanzjongleure
Simbol gambar Surga PajakFoto: Fotolia/Trueffelpix

Tugas yang membebani sistem Jerman, kata Eigenthaler. "Kami tidak punya kapasitas pengujian. Untuk sebagian kasus kami menunggu tahunan jawaban dari pihak berwenang luar negeri. Tapi keinginan juga politis juga kurang. Penggelapan pajak kurang diburu secara ketat," ujar Eigenthaler.

Selain itu pengaruh Jerman sebagai negara terbatas. "Jika uang dari Jerman dibawa ke luar negeri, pengawas pajak Jerman tidak punya peluang mengungkapnya. Kecuali jika Jerman punya perjanjian pajak dengan negara bersangkutan untuk bertukar informasi." Tapi mengapa misalnya Cayman Island harus membuat perjanjian dengan Jerman, jika ini membunuh bisnisnya, tukas Eigenthaler. "Kalaupun perjanjian disepakati, bukan berarti semuanya akan ditepati."

Sejak bertahun-tahun organisasi seperti OECD mengembangkan upaya mengatasi penggelapan pajak. Menurut OECD, sejak 2009, saat publikasi daftar hitam empat negara yang kala itu dikenal sebagai surga pajak, ada kemajuan. 700 perjanjian untuk pertukaran informasi sudah diputuskan, hampir 40 putusan pengadilan mempengaruhi perubahan hukum.