1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Russland Blogger Nawalny Porträt

22 Desember 2011

Alexey Navalny disandingkan dengan Boris Yeltsin dan Julian Assange. Ia menambah bobot gerakan protes Rusia terhadap rejim di Kremlin.

https://p.dw.com/p/13Xfc
Alexey NavalnyFoto: DW

Seorang fotografer Moskow teringat pada pidato paling dikenang dari Presiden Rusia Boris Yeltsin. Agustus 1991, Yeltsin memanjat atap sebuah tank di Moskow dan mencela kudeta oleh sejumlah anggota pemerintahan yang menentang perestroika.

"Saya merasa menyaksikan Yeltsin masa kini," kata fotografer itu ketika Alexey Navalny, blogger paling terkenal di Rusia yang juga pengkritik Kremlin, dibebaskan dari tahanan, Rabu (21/12). Ia disambut bunga dan teriakan gembira para penggemar, dalam peristiwa yang disiarkan langsung lewat internet.

Navalny mendekam 15 hari di penjara, setelah ia dan sejumlah aktivis oposisi berdemonstrasi menentang kecurangan dalam pemilu parlemen di Rusia. Sejak itu Rusia berubah drastis, kata Navalny setelah pembebasannya.

Ia mengumumkan akan ikutserrta dalam aksi massa bertajuk "Demi pemilu yang bebas", Sabtu besok (24/12) di Moskow. Diperkirakan puluhan ribu orang akan ikut serta. Keberadaan Navalny dapat menambah bobot gerakan protes, karena ia dapat memobilisasi massa.

Blogger Alexei Navalny
Navalny dituntut seorang pengusaha Rusia yang menuduh ia mencemarkan nama baiknyaFoto: picture-alliance/dpa

Navalny adalah satu-satunya politisi Rusia masa kini yang punya potensi, kata jurnalis Amerika Julia Ioffe yang melaporkan dari Moskow untuk majalah "New Yorker" atau "Foreign Policy".

Ikut aksi ekstrim kanan

Navalny, seorang pengacara yang datang dari kelas menengah dan memahami kekuatiran mereka. Navalny lah yang pertama kali mencap partai pemerintah Rusia Bersatu sebagai 'partai para penipu dan pencuri'. Sebutan itu tersebar luas lewat internet. Adalah Navalny yang menyerukan kepada rakyat Rusia untuk mendatangi pemilu parlemen dan mendokumentasikan semua kecurangan. Puluhan ribu orang mengikuti seruannya.

Navalny kuliah hukum dan perdagangan saham di Moskow, sempat mengikuti program di Universitas Yale di Amerika. Ia aktif di partai liberal Rusia "Yabloko", tapi dikeluarkan tahun 2007 karena pandangannya yang nasionalis.

Navalny menyebut dirinya "nasionalis yang rasional". Secara teratur ia ikut aksi turun ke jalan yang diselenggarakan kaum ekstrim kanan di Rusia. November lalu ia juga ikut dalam aksi protes menentang pembiayaan kawasan Kaukasus.

Russischer Blogger Alexey Navalny vor dem Gerichtsgebäude
Alexey Navalny disebut sebagai pelopor aksi turun ke jalan ekstrim kanan RusiaFoto: DW

Di internet juga beredar video dari masa sebelumnya dimana Navalny antara lain mendukung penggunaan senjata terhadap imigran ilegal. Kini ia mengambil jarak dengan tema itu, namun mengatakan bahwa masalah pendatang mestinya tidak ditabukan di Rusia yang penduduknya beranekaragam.

Bukan calon presiden

Blog Navalny 'LiveJournal' dibaca ratusan ribu warga Rusia. Tidak ada politisi lain di Rusia yang mendapat sambutan begitu besar dari komunitas internet. Ia kerap disandingkan dengan pendiri WikiLeaks, Julian Assange. Navalny sejak awal memerangi korupsi yang meluas di Rusia.

Ia mendirikan portal internet "RosPil" untuk mengungkap akal bulus perusahaan-perusahaan milik negara. Pertengahan 2011, proyek "RosPil" memenangkan penghargaan Blog "The BOBs" dari Deutsche Welle.

Kini beredar spekulasi, apakah Nawalny dapat menjadi presiden. Beberapa pakar mempercayai ia, lainnya berargumen retorika nasionalisnya tidak dapat diterima. Satu hal yang pasti, Navalny tak bisa maju pada pemilu presiden 2012. Alasannya sederhana, batas pendaftaran berakhir saat ia mendekam di penjara.

Roman Goncharenko/ Renata Permadi

Editor: Vidi Legowo-Zipperer