1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Serangan Mematikan Guncang Kabul

19 April 2016

Sedikitnya 28 orang tewas dan lebih dari 300 orang terluka akibat serangan di Kabul, Afghanistan. Jumlah korban kemungkinan masih akan bertambah. Kelompok Taliban mengaku bertanggungjawab atas serangan ini.

https://p.dw.com/p/1IYCU
Foto: Reuters/O. Sobhani

Juru bicara Kementerian Kesehatan Afghanistan Ismail Kawasi mengatakan, lebih dari 300 orang terluka - termasuk perempuan dan anak-anak - akibat serangan teror tersebut.

"Kami juga membawa 7 jenazah yang tewas ke rumah sakit. Namun prioritas kami adalah mereka yang terluka dapat dilarikan ke rumah sakit sesegara mungkin," ujar Ismail.

Menurut keterangan resmi yang dikeluarkan pemerintah Afghanistan, hingga Selasa (19/04/16) 28 orang tewas akibat serangan ini. Jumlah korban diperkirakan akan meningkat karena baku tembak masih berlangsung hingga Selasa sore di Kabul.

Selasa (19/04/16) pagi, kelompok militan bersenjata di Afghanistan melancarkan serangan terkoordinasi yang ditujukan pada badan keamanan utama pemerintah di ibukota Kabul.

Kelompok Taliban telah mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Serangan tersebut mencakup aksi bom bunuh diri dengan menggunakan mobil. Serangan lain dilakukan dengan tembakan senjata.

Ditengarai, aksi teror tersebut tampaknya ditargetkan pada kantor keamanan yang bekerja memberikan perlindungan pribadi bagi pejabat tinggi pemerintah.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Sediq Sediqqi mengatakan, pihak keamanan segera mengambil tindakan atas serangan bunuh diri yang diikuti oleh serangan senjata.

"Pasukan keamanan bertempur melawan kelompok pemberontak yang jumlahlnya tidak diketahui,“ ujar , "Mohammad Afzel, seorang perwira polisi di lokasi serangan.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengklaim bertanggung jawab atas serangan dan menyebutkan bahwa sejumlah milisi mereka bertempur dengan pasukan keamanan.

Gerilyawan Taliban telah meningkatkan serangan mereka baru-baru ini. Pekan lalu, mereka mengumumkan akan melakukan serangan musim semi mereka.

Presiden Afghanistan Mohamad Ashraf Ghani mengutuk serangan itu dan mengatakan, "Ini jelas menunjukkan kekalahan musuh ketika berhadapan langsung di medan pertempuran dengan pasukan keamanan Afghanistan."

ap/yf (dpa/afp)