1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Borussia Dortmund Kini Lebih Matang

Joscha Weber23 November 2012

Setelah 10 tahun, untuk pertama kalinya Dortmund kembali mampu tampil di babak perdelapan final Liga Champions UEFA. Dan tampaknya Borussia kini siap melangkah lebih jauh.

https://p.dw.com/p/16oaX
Foto: Getty Images

Kemenangan tandang pertama sejak hampir 10 tahun, kemenangan di grup maut yang dihuni Real Madrid dan Manchester City serta penampilan gemilang di Amsterdam. Sesaat setelah kemenangan 4:1 di kandang Ajax Amsterdam, sebetulnya banyak orang yang beranggapan eforia dan kebanggaan akan terlihat di wajah para pemain Borussia Dortmund (BVB). Namun komentar rendah hati lah yang terdengar dari kubu Dortmund. “Satu perasaan yang indah, karena kita telah menunjukkan permainan Borussia Dortmund,“ dikatakan Marco Reus hampir tanpa emosi dan tampak malu-malu menatap lantai. Menjawab pertanyaan, apakah kemenangan ini akan sedikit dirayakan, Marco Reus mengangkat bahu dan mengatakan, “Kami tidak punya cukup waktu untuk berpesta, karena kami harus langsung tampil di Bundesliga.“ Penuh konsentrasi, bermain memukau dan di panggung internasional tengah sukses – Borussia Dortmund memukau sepak bola Eropa.

Komponen Baru dalam Penampilan BVB: Efisiensi

Borussia Dortmund tengah bersinar bukan saja dengan pola permainan kombinasi dan tempo permainan yang memukau. BVB menunjukkan satu komponen baru: efisiensi. Dalam laga di Amsterdam, dari empat peluang, BVB berhasil mencetak tiga gol di babak pertama – satu kuota yang pada musim lalu tidak terbayangkan. Dan satu hal lain yang mengagumkan adalah, kini BVB mampu mempertahankan keunggulan. Satu kemajuan yang membuat Borussia kini lebih diperhitungkan.

Champions League Borussia Dortmund - Ajax Amsterdam
Marco Reus (kiri) dan Mario Götze, duet pemain muda yang menjadi salah satu jaminan kesuksesan DortmundFoto: picture-alliance/dpa

Pujian terhadap Borussia datang dari seluruh penjuru Eropa: Gianluigi Buffon, penjaga gawang Juventus Turin terpesona dengan permainan Dortmund, "Budaya permainan, disiplin taktis serta pekerjaan yang akurat“. Bahkan para pelatih kondang seperti José Mourinho dari Real Madrid dan Sir Alex Ferguson (Manchester United) menganggap BVB memiliki peluang besar untuk menjadi juara Liga Champions.

Satu perkembangan yang luar biasa, karena musim lalu BVB banyak menuai kesialan. Tidak matang, demikian kritik terhadap Dortmund, saat tim yang berisi pemain muda yang tidak banyak memiliki pengalaman internasional, tersingkir pada babak grup di Liga Champions.

Wajah Baru Dortmund

Tampak jelas bahwa Dortmund kini berbeda dibanding tahun lalu. Memang musim lalu, Dortmund kerap menampilkan permainan memukau di Liga Champions – namun sayangnya tanpa meraih keberhasilan. Misalnya saat tampil di kandang Olympique Marseille: Dortmund tampil terus menyerang membabi-buta, seperti layaknya tim tuan rumah, namun harus menerima kekalahan telak 0:3.

Walaupun masih merupakan tim dengan pemain-pemain muda, Dortmund kini memiliki kesabaran lebih. Dortmund kini tidak langsung turun menggebu-gebu untuk mendobrak pertahanan lawan. Para pemain asuhan Jürgen Klopp sekarang mampu menahan diri, membiarkan lawan datang dan memanfaatkan kesempatan yang didapat. Pemain bertahan Mats Hummels mengatakan, resep sukses BVB di kancah internasional adalah, “Sederhana saja: kami lebih efektif dan tidak membiarkan gawang kebobolan dengan mudah.“

Fußball Bundesliga Dortmund München Jubel
Masih ditunggu, apakah Robert Lewandoski akan tetap memperkuat Dortmund di musim mendatangFoto: picture-alliance/dpa

Di balik kesuksesan internasional yang tengah diraih, BVB harus memikirkan masa depannya. Sampai akhir musim tahun depan, trio petinggi klub, CEO Hans-Joachim Watzke, manajer Michael Zorc dan pelatih Jürgen Klopp, harus membuat keputusan mengenai beberapa pemain penting untuk dapat mempertahankan kesuksesan skuadron pemain. BVB harus membicarakan kontrak dengan setidaknya tujuh pemain kunci: selain dengan kapten tim Sebastian Kehl, yang kontraknya habis pada 30 Juni 2013, BVB juga harus memikirkan para pemain yang kontraknya berakhir pada tahun 2014, seperti Roman Weidenfeller, Neven Subotic, Kevin Großkreutz, Felipe Santana dan striker Robert Lewandowski.

Spekulasi Kepindahan Lewandoski

Dengan alasan taktis, manajer Zorc masih tampak tenang, “Kami akan menangani semuanya dengan tenang. Kami tidak berada di bawah tekanan.“ Hanya kadang-kadang Zorc tampak kesal dengan pernyataan penasehat Lewandoski, yang sejak beberapa bulan mengatakan kemungkinan pindahnya Lewandoski. Spekulasi kepindahan striker asal Polandia ini cukup membuat kubu Dortmund tegang – permainan ofensif Dortmund sirna jika ditinggalkan Lewandoski?

Anggapan ini juga muncul sebelum pindahnya Shinji Kagawa ke Manchester United pertengahan tahun lalu. Namun BVB mengubur anggapan tersebut dengan cara yang mengesankan, menunjukkan permainan yang membuat para pengamat mengatakan bahwa klub ini layak dipandang di kancah internasional.