1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bos Narkoba Meksiko Tertembak Mati

18 Desember 2009

Kartel obat bius yang dijalankan Arturo Beltran Leyva telah mengingirim berton- ton kokain dan heroin ke Amerika Serikat. Ia dianggap sebagai salah satu pemain kunci dalam perang obat Meksiko.

https://p.dw.com/p/L87w
Anggota kepolisian meninggalkan lokasi baku tembak melawan kartel obat bius di Tijuana, Juli 2009. Perang melawan oobat bius yang dilancarkan pemerintah Meksiko, tahun 2009 ini telah menelan korban jiwa lebih dari 7.100 orangFoto: AP

Pertempuran pecah di tengah kota metropolitan Cuernavaca, dekat ibukota Meksiko City. 400 tentara dengan kendaraan lapis baja dan helikopter menyerang tempat tinggal sang raja obat bius, sebuah kompleks dengan lima bangunan mewah sepuluh lantai. Sebelumnya, puluhan warga sekitarnya telah diungsikan ke pusat olahraga terdekat. Operasi ini dilaksanakan oleh Angkatan Laut Meksiko, sebuah satuan elit yang dianggap relatif sulit disusupi oleh kartel obat bius.

Jose Luis Vergara, juru bicara angkatan laut Meksiko dengan bangga memaparkan, "Kami telah menyiapkan operasi ini selama beberapa bulan termasuk pengumpulan informasi. Aksi ini dimulai saat hari masih terang. Unit kami mengepung Leyva makin ketat dan ketika ia melihat dirinya terkepung, ia diserang dengan granat tangan dan senjata kaliber besar."

Arturo Beltran Leyva, dibantu anggota kelompoknya, bertahan selama lima jam dari serangan yang dilancarkan 400 tentara ini. Selain raja obat bius Meksiko itu, turut tewas enam anggota kelompoknya dalam baku tembak ini. Satu minggu lalu, pasukan keamanan menemukan jejak konvoi mobil Beltran Leyva. Tapi setelah sempat terjadi baku tembak, Bletran Leyva berhasil melarikan diri. Ia segera memerintahkan pembunuhan terhadap kepala polisi yang bertanggung jawab di daerah tersebut.

Beltran Leyva adalah salah satu raja obat bius yang paling brutal di Meksiko, juga salah satu buron yang paling dicari di dunia. Bersama saudara-saudaranya, pada tahun 2008 ia keluar dari kartel Sinaloa yang kuat. Sejak itu Meksiko diwarnai kekerasan yang ekstrim. Beltran Leyva membeli politisi dan pejabat tinggi. Bahkan pimpinan tertinggi badan anti narkotik Meksiko juga merupakan kaki tangan Leyva.

Beltran Leyva telah menyempurnakan sistemnya "plata o plomo" yang berarti tunduk atau peluru. Yang tidak bisa disuap akan dibunuh. Merekka yang telah menjadi korbannya antara lain politisi senior, hakim dan aparat keamanan. Banyak dari para korban disiksa sebelum menemui ajalnya.

Tahun 2009, merupakan tahun dengan catatan rekor berdarah terbaru: Sejak Januari, dalam perang melawan obat bius ini, lebih dari 7.100 orang tewas. Kasus Beltran Leyva oleh para pengamat dinilai bukan kebetulan. Presiden Meksiko Felipe Calderon harus segera menunjukkan keberhasilannya. Baru-baru ini Amnesty International Meksiko menuduh tentara Meksiko melakukan pelanggaran hak asasi manusia serius dalam perang memberantas obat bius. Sebuah studi yang disusun mantan Menteri Luar Negeri Meksiko Castaneda menyebutnya sebagai "perang yang gagal".

Michael Castritius/Miranti Hirschmann

Editor: Yuniman Farid