260710 BP Führungswechsel

Eksekutif BP Tony Hayward memang sudah membahas persyaratan untuk kondisi pengunduran dirinya akhir pekan lalu. Karena itu, tak heran bahwa sebelum BP mengumumkan pengunduran diri Tony Hayward, media Inggris sudah ramai membahasnya. Sejumlah media sudah lama berspekulasi bahwa cepat atau lambat Tony Hayward harus melepas jabatannya.

Pakar ekonomi untuk BBC Robert Peston menyatakan, "Kalau keuangan dan citra perusahaan turun drastis seperti yang dialami BP pasca bencana kebocoran sumur minyak di Teluk Meksiko, maka si penanggung jawab tak mungkin bertahan hidup. Ini juga berlaku bagi perusahaan atau lembaga lainnya."

Terus Dikritik

Tony Hayward menuai kritik karena kegagalannya menangani krisis di Teluk Meksiko. Padahal, di kalangan BP, Hayward dinilai sebagai tokoh yang mendukung reformasi, tokoh yang diharapkan mengantar BP ke masa depan yang lebih cerah.

Namun citra Tony Hayward perlahan terkikis setelah kecelakaan naas di anjungan minyak Deepwater Horizon. Hanya beberapa pekan setelah peristiwa itu, Hayward mengeluh di depan umum bahwa ia ingin kehidupannya kembali normal. Banyak warga Amerika Serikat marah mendengar pernyataan tersebut. Citra Hayward makin tercoreng setelah ia mengikuti regatta kapal layar dengan yachtnya, padahal saat itu warga di pesisir Lousiana kehilangan mata pencaharian akibat kecelakaan di anjungan minyak BP.

Senin (26/07), dewan direksi BP membahas situasi keuangannya di paruh pertama tahun ini. Di saat sama, perusahaan minyak Inggris itu mencatat keberhasilan dalam upaya menutup sumur penggeboran yang bocor. Dengan mengumumkan perubahan di pucuk kepemimpinan BP, perusahaan tersebut berharap mengirim isyarat positif mengenai awal baru yang ditempuhnya.

Kembalikan Citra BP

Pengganti Tony Hayward adalah Bob Dudley, manejer asal Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas upaya penanggulangan bencana bocoran minyak BP selama empat pekan terakhir. Menurut pakar ekonomi BBC Robert Peston, Dudley adalah kandidat yang ideal. Di satu sisi ia berpengalaman menangani situasi krisis, dan di sisi lain, ia adalah warga Amerika. "BP adalah konsorisum minyak terbesar Amerika Serikat. Tapi sejak bencana di Teluk Meksiko perusahaan ini dipandang sebagai musuh. Kalau Bob Dudley yang mengambil alih kepemimpinan, maka ini dapat membantu BP. Jadi perusahaan Inggris ini dipimpin seorang manejer AS. Ini dapat memulihkan citra BP di Amerika Serikat."

Gara-gara bencana minyak di Teluk Meksiko, BP mencatat angka merah. Untuk pertama kalinya sejak tahun 1992, BP merugi di akhir suatu kuartal. Antara bulan Maret sampai Juni, BP mencatat minus 17,1 miliar Dollar

Stefan Lochner/Ziphora Robina
Editor: Yuniman Farid