1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Brussel Coba Tenangkan Situasi Krisis Euro

5 Agustus 2011

Uni Eropa mengatakan bekerja 24 jam untuk mempersiapkan dana penyelamatan utang. Usai surat presiden Komisi Eropa yang meresahkan, Brussel diwakili oleh Olli Rehn mencoba untuk menenangkan situasi.

https://p.dw.com/p/12C3J
Komisaris Uni Eropa Olli RehnFoto: picture alliance/dpa

Oli Rehn meminta maaf. Pernyataannya di hadapan pers berlangsung selama hampir setengah jam. Tetapi menurut sang komisaris Uni Eropa urusan ekonomi dan mata uang, ini demi kebaikan bersama. "Sudah cukup banyak ada kekacauan. Jadi saya pikir, lebih baik untuk mengungkapkannya secara konkrit dan tepat, untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dan pesan bisa diterima dengan jelas."

Kalimat ini bisa dinilai sebagai kritik tidak langsung terhadap bosnya. Jose Manuel Barroso, presiden Komisi Eropa, melalui suratnya mengakibatkan ketegangan di Uni Eropa. Ia menuntut agar para kepala pemerintahan negara-negara pengguna mata uang Euro mempercepat pelaksanaan hasil KTT terbaru. Lagi pula Barroso tidak yakin, bahwa dana krisis terkini akan cukup. Surat Barroso ditanggapi Jerman sebagai hal yang tidak membantu dan tidak menenangkan pasar keuangan.

Jumat kemarin (5/8) di Brussel, Rehn berusaha untuk membatasi kerusakan yang terjadi. Ia antara lain mengatakan, keputusan yang dicapai ke-17 negara pengguna mata uang Euro akhir Juli lalu adalah sebuah kemajuan besar. Tetapi belum menunjukkan dampak yang dinantikan, karena banyak hal rinci yang masih harus dibenahi dan dilaksanakan oleh parlemen nasional. "Kita berbicara tentang jangka waktu mingguan, tidak bulanan. Untuk mengakhiri ketidakpastian, proses teknis dan politik harus tuntas hingga awal September." Demikian Rehn.

Antara lain untuk menjadikan dana krisis negara-negara Euro lebih fleksibel. Dana ini kelak sudah harus membantu negara yang terancam sebelum jatuh ke dalam krisis. Barroso menandakan, bahwa dana 440 milyar Euro suatu saat harus ditambah. Tetapi menurut koleganya Rehn, ini bukan tuntutan baru. Komisi Eropa sudah lama mengetahuinya. Namun, kesepakatan tentang hal ini belum tercapai di antara para pimpinan negara pengguna Euro.

Masalah Yunani tidak harus dikhawatirkan. Demikian lanjut Rehn. Bagi negara yang dililit utang ini, KTT memutuskan pemberian paket penyelamatan baru untuk jangka panjang. Bahwa kini Italia dan Spanyol yang berada di bawah tekanan, tidak dianggap komisaris mata uang Euro sebagai hal yang bisa dibenarkan. "Perubahan dramatis di pasar tidak bisa dimengerti dari sudut pandang kami. Tidak benar, bahwa kondisi keuangan Spanyol atau Italia berubah dalam satu malam."

Walaupun kedua negara harus membayar nilai resiko yang tinggi, Rehn tidak melihat perlunya program darurat. Keduanya dikatakan bisa mengurangi utang masing-masing. Keresahan di pasar keuangan, menurutnya dipicu oleh perdebatan utang di Amerika Serikat dan ketakutan akan konjungtur yang memburuk.

Katrin Brand / Vidi Legowo-Zipperer

Editor : Christa Saloh-Foerster