1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Cadangan Mineral Besar Ditemukan di Afghanistan

16 Juni 2010

Sebuah penelitian Amerika Serikat menemukan sumber alam di Afghanistan yang diperkirakan bernilai ratusan milyar Dolar AS. Ini diharapkan bisa mengubah Afghanistan menjadi salah satu negara paling kaya di dunia.

https://p.dw.com/p/Ns7W
Utusan perusahaan pertambangan pemerintah Cina kunjungi wilayah Aynak yang diyakini menyimpan cadangan tembaga dalam jumlah besar (Arsip foto, April 2007)Foto: AP

Kekayaan mineral kawasan Afghanistan sudah diketahui sejak lama. Namun penelitian beberapa tahun terakhir ini menunjukan bahwa kekayaan bumi Afghanistan jauh lebih besar daripada yang diduga sebelumnya. Komandan Komando Pusat Amerika Serikat Jendral David H Petraeus yang dikutip oleh harian The New York Times, Senin (14/06), mengatakan bahwa potensiyang dimiliki Afghanistan sangat mengagumkan. Diperkirakan, sumber alam yang termasuk baja, tembaga, kobalt, emas dan sejumlah mineral lainnya sedikitnya bernilai 908$ milyar Dolar AS.

Dalam jumpa pers sebelumnya, kolonel Dave Lapan mengatakan nilai itu belum termasuk sumber-sumber lithium, minyak bumi dan cadangan gas bumi yang ada. Menurut Lapan, penelitian yang dilakukan lembaga survei geologi Amerika Serikat, USGS, merupakan bagian dari upaya AS merancang bantuan bagi Afghanistan untuk membangun sektor industrinya.

Saat ini sejumlah konsultan Amerika Serikat serta bank dunia, World Bank, bekerjasama dengan pemerintahan Afghanistan untuk menjamin agar negara itu menggunakan peluang baru ini secara efektif dan tidak tersandung hambatan yang dialami oleh sejumlah negara kaya sumber bumi lainnya. Diharapkan sebelum akhir tahun 2010, Afghanistan sudah bisa membuka tender yang lebih luas untuk pengelolaan pertambangan sumber alam tersebut. Begitu ungkap Kepala Pentagon Paul Brinkley kepada pers melalui link video dari Dubai.

Mengutip Brinkley, kantor berita afp menuliskan bahwa para penasihat asing itu ingin menginformasikan bahwa Kementrian Pertambangan Afghanistan akan menggunakan prosedur dan akutansi transparan yang diakui secara internasional. Juru bicara Kementerian Pertambangan Afghanistan, Jawad mengatakan, bahwa sumber alam Afghanistan akan berperan besar dalam mengembangkan ekonomi Afghanistan.

Januari lalu, Presiden Afghanistan Hamid Karzai sudah mengatakan bahwa sumber alam yang dimiliki Afghanistan akan sangat membantu mengatasi kemiskinan.

Dalam kunjungannya ke AS pekan lalu, Presdien Karzai menyebutkan, lahan mineral yang ditemukan USGS bisa mendongkrak negaranya keluar dari keterpurukan dan melejitkanya menjadi salah satu negara terkaya di dunia.

Sementara itu, Kementrian Luar Negeri AS menyebutkan, akan butuh bertahun-tahun untuk mengembangkan industri pertambangan Afghanistan. Disebutkan juga, perlu ada rencana agar bisa secara efektif menjamin bahwa hasil kekayaan bumi itu tidak hanya dinikmati kaum elit dan kaya di Afghanistan.

Penelitian terakhir yang dilakukan USGS ini merujuk pada pengumpulan data sumber alam yang dilakukan Uni Soviet pada masa pendudukannya seputar tahun 1980-an, serta analisa yang dilakukan pakar geologi AS di tahun 2007. Dalam perkiraan terakhir, disebutkan kantong-kantong lithium di bumi Afganistan memiliki potensi yang sama dengan tambang lithium Bolivia yang merupakan terbesar di dunia.

Cina dan India merupakan dua negara yang telah mengajukan tender untuk mengembangkan pertambangan Afghanistan. Dalam prosesnya, Cina telah memenangkan kontrak untuk menambang tembaga. Akhir tahun 2010 ini, diperkirakan China juga akan memenangkan kontrak pertambangan besi-baja.

Edith Koesoemawiria /afp/rtr/ap
Editor: Hendra Pasuhuk