1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Cafe Jamban di Semarang Curi Perhatian Dunia

21 Juli 2016

Sebuah cafe bertemakan toilet di Semarang sedang menjadi perhatian dunia. Dengan desain nyeleneh itu pemiliknya mengaku ingin mengkampanyekan toliet bersih di Indonesia

https://p.dw.com/p/1JT38
Indonesien Toiletten-Restaurant Jamban Cafe
Foto: Getty Images/AFP/S. Wibowo

Makanan dan toilet adalah dua hal yang saling bertolak belakang. Tapi Cafe Jamban di Semarang justru menggabungkan keduanya. Di restoran tersebut hidangan khas seperti bakso atau es campur disajikan di dalam toilet jongkok berwarna warni.

Pemilik Cafe yang juga seorang doktor, Budi Laksono, mengaku dirinya ingin menghidupkan kesadaran pengunjung terhadap pentingnya kebersihan toilet untuk mencegah penyebaran penyakit.

"Di Indonesia 24 juta rumah tangga tidak memiliki akses terhadap toilet bersih. Dan banyak orang yang meninggal dunia akibat disentri, demam tifoid atau infeksi usus," ujarnya. Menurut data Badan Kesehatan Dunia, sebanyak 63 juta penduduk Indonesia 2014 silam masih menggunakan toilet terbuka.

Perhatian Dunia Internasional

Tidak semua senang dengan ide nyeleneh Budi Laksono. "Saya mendukung toilet bersih. Tapi makanan di dalam jamban? Itu menjijikkan," tulis seorang pengguna Facebook. Budi sendiri mengaku tidak mengindahkan anggapan buruk tentang cafe-nya itu. "Berita yang muncul membuat orang malah menjadi penasaran," ujarnya.

Hingga saat ini media-media internasional berduyun-duyun melaporkan tentang restoran milik Budi Laksono. Laporan muncul antara lain di Daily Mail dan BBC Inggris, serta sejumlah media AS, Jerman dan Italia.

Budi menatakan yayasan Wahana Bakti Sejahtera yang ia dirikan telah membantu membangun lebih dari 10.000 toilet untuk penduduk miskin di Jawa Tengah.

rzn/yf (dpa)