1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Carter Usahakan Pembebasan Warga AS di Korea Utara

25 Agustus 2010

Mantan presiden Amerika Serikat Jimmy Carter tiba di Korea Utara. Carter dan rombongannya disambut di bandara di Pyongyang oleh wakil menteri luar negeri Korea Utara Kim Kye-Gwan.

https://p.dw.com/p/OveS
Mantan Presiden AS Jimmy CarterFoto: AP

Menurut laporan media, Jimmy Carter akan mengusahakan pembebasan Aijalon Mahli Gomes, warga Amerika Serikat yang divonis hukuman kerja paksa selama delapan tahun bulan April lalu. Gomes dinyatakan bersalah telah memasuki negara tersebut secara ilegal.

Misi Carter mirip dengan apa yang dilakukan oleh mantan presiden Bill Clinton tahun lalu. Ia berangkat langsung ke Korea Utara untuk memastikan pembebasan dua jurnalis televisi Amerika Serikat Laura Ling dan Euna Lee yang ditangkap setelah melewati perbatasan Korea Utara melalui Cina.

Sama dengan Clinton, misi Carter ini adalah misi pribadi. Ia tidak mewakili pemerintahan Amerika Serikat. Gedung putih tidak mau terkesan bernegoisasi langsung dengan pemerintah di Pyongyang, khususnya setelah dijatuhkannya sanksi yang lebih keras bagi Korea Utara menyusul insiden dengan kapal perang Korea Selatan. Selasa kemarin (24/8), juru bicara Gedung Putih Bill Burton tidak memberikan jawaban langsung saat ditanya akan kebenaran berita berangkatnya Jimmy Carter ke Korea Utara. "Saya tidak akan berkomentar akan sesuatu yang bisa berdampak negatif pada misi kemanusiaan yang mungkin tengah terjadi."

Tetapi Burton juga menambahkan, bahwa pemerintah menuntut agar Aijalon Mahli Gomes segera dibebaskan dan informasi mengenainya mungkin akan diumumkan kemudian. Misi Carter mungkin adalah misi pribadi, namun kunjungan semacam itu hanya bisa dilakukan dengan persetujuan Obama. Carter dikenal memiliki hubungan baik dengan Korea Utara. Tahun 1994 ia bertemu dengan pimpinan Korea Utara saat itu Kim Il Sung dan berhasil membujuknya untuk bergabung dalam perundingan kepemilikan senjata nuklir. Banyak pengamat politik yang berpendapat, kunjungan Carter ke Korea Utara bukanlah suatu 'usaha pembebasan' warga Amerika Serikat. Melainkan, hal yang telah disepakati oleh kedua pihak. Pakar keamanan internasional Jim Walsh berkomentar : "Memang tidak ada perjanjian yang ditandatangani sebelumnya. Tetapi Jimmy Carter tidak akan berangkat, atau Obama tidak akan membiarkannya pergi, kecuali ada kesepakatan sebelumnya. Dari sisi pihak Korea Utara, Carter sudah pernah kesana sebelumnya dan bertemu dengan ayah Kim Jong Il di awal tahun 90an. Hal semacam ini penting bagi Korea Utara. Jadi mereka tidak mungkin akan mempermalukan Carter."

Awal bulan ini dua dokter asal Amerika Serikat dan pejabat kedutaan Amerika diperbolehkan untuk melihat keadaan Aijalon Mahli Gomes yang tengah berada di rumah sakit Pyongyang. Namun, saat memohon agar Gomes dibebaskan dan segera dibawa pulang ke Amerika, pihak Korea Utara menolaknya. Menurut kantor berita resmi Korea Utara, Gomes mencoba melakukan usaha bunuh diri bulan Juli lalu. Ia dikatakan kecewa dan putus asa karena pemerintah Amerika Serikat tidak melakukan langkah apa pun untuk membebaskannya.

Vidi Legowo-Zipperer /rtr/afp

Editor : Hendra Pasuhuk