Chavez Kembali Ancam Nasionalisasi Perusahaan

Hugo Chavez (57 th) yang baru kambali dari Kuba untuk menjalani pengobatan kanker, dalam pidato kampanye yang disiarkan stasiun TV milik negara, hari Kamis (29/03) mengatakan, ia telah menyusun daftar tindakan yang akan diambil, jika ada serangan atas konstitusi, rakyat, dan lembaga negara, atau jika kemenangan rakyat Venezuela diabaikan.

Sebagai contoh “Saya telah mendapat laporan tentang sejumlah bank yang mendukung gerakan (kelompok oposisi-red), atau sejumlah perusahaan besar nasional dan internasional yang punya uang cukup untuk mendukung rencana-rencana kelompok oposisi” kata Chavez.

Presiden Venezuela itu menambahkan “Tak ada yang salah dengan menasionalisasi perusahaan-perusahaan besar yang melakukan pelanggaran konstitusi dan rencana nasional”.

Selama 13 tahun berkuasa, Chavez yang dianggap tokoh di kalangan sosialis, telah menasionalisasi sejumlah perusahaan besar dan mengancam mengambil alih perusahaan-perusahaan milik swasta.

Chavez menuduh kelompok oposisi mulai “mengatur panggung untuk kekerasan”, sambil menambahkan bahwa karena itu “Kita harus mengingatkan dunia dan diri kita sendiri”.

Pemimpin Venezuela itu telah berulangkali mengatakan bahwa kemenangan partai oposisi akan membawa negara itu ke jalan perang dan kekerasan, sambil merujuk pada kandidat presiden dari kelompok oposisi Henrique Capriles (39 th) sebagai “babi dengan kehidupan yang rendah”.

Hugo Chavez yang akan kembali mencalonkan diri menjadi presiden Venezuela, tak hanya berhadapan dengan kelompok oposisi. Beberapa waktu terakhir ia juga harus bertarung dengan penyakit kanker ganas. Akhir Februari lalu, tim dokter Kuba kembali melakukan operasi untuk mengangkat kanker di pinggul Chavez. Di tempat yang sama, bulan Juni lalu, tim dokter telah mengangkat tumor sebesar bola baseball.

Para pejabat di Caracas tidak pernah secara spesifik menyebutkan jenis penyakit kanker yang diderita Hugo Chavez. Namun mereka selalu menegaskan bahwa kanker itu belum menyebar ke bagian tubuh lain sang presiden.

Andy Budiman/ afp