1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Chuck Hagel Diterima Menjadi Menhan AS

27 Februari 2013

Presiden Barack Obama akhirnya berhasil. Setelah perdebatan beberapa minggu, Senat AS akhirnya setuju Chuck Hagel menjadi menteri pertahanan. Hagel kurang disukai kubu Republik.

https://p.dw.com/p/17mQf
Former U.S. Senator Chuck Hagel (R-NE) testifies during a Senate Armed Services Committee hearing on his nomination to be Defense Secretary, on Capitol Hill in Washington, in this January 31, 2013
Calon Menhan AS Chuck HagelFoto: Reuters

Mayoritas anggota Senat AS akhirnya menerima Chuck Hagel sebagai menteri pertahanan dengan 58 suara setuju dan 41 menolak dalam pemungutan suara hari Selasa malam (26/02). Dengan demikian, para anggota senat mengakhiri sikap blokade mereka terhadap kebijakan Presiden Obama.

Obama memilih mantan anggota Senat dari Nebraska itu untuk menggantikan Leon Panetta yang memasuki masa pensiun. Chuck Hagel yang berusia 66 tahun berasal dari kubu Republik. Tapi banyak anggota partainya yang malah tidak setuju dengan pandangan politik Hagel.

Pemilihan Hagel dalam beberapa minggu terakhir menjadi ajang adu kekuatan antara Obama dan Republik. Anggota Senat terlibat dalam debat panjang mengenai pencalonannya. Akhirnya persidangan sempat ditunda. Selasa malam, anggota Senat mengakhiri sikap blokade mereka dan pemungutan suara bisa dilaksanakan. Demokrat menguasai 55 kursi dan Republik 45 kursi di Senat. Hagel hanya perlu 51 suara. Dengan hasil 58 suara setuju, berarti ada 3 anggota kubu Republik yang menyetujui Hagel.

Sikap Politik Hagel Dikritik

Politisi konservatif mengkritik sikap politik veteran perang Vietnam Chuck Hagel yang dianggap terlalu lunak dalam beberapa konflik internasional. Hagel memang dikenal sebagai politisi yang berpikir secara strategis. Ia lebih cenderung untuk melakukan dialog dengan lawan-lawan Amerika Serikat dan melihat langkah militer sebagai opsi terakhir. Langkah ini yang diusulkannya dalam sengketa atom dengan Iran. Banyak rekan Hagel dari Partai Republik menolak sikap itu.

Hagel juga mengkritik politik pemerintah Israel dan sempat menolak sanksi baru terhadap Iran. Tapi di hadapan anggota Senat, ia mengoreksi beberapa sikapnya. Ia menyebut rezim di Teheran sebagai ”ancaman besar.” Walaupun demikian, masih banyak anggota Republik yang menolaknya. 15 anggota Senat mengirim surat kepada Obama dan menuntut, nominasi Hagel sebaiknya dibatalkan ”demi kepentingan keamanan nasional.”

Obama bersikeras tetap mempertahankan calonnya. Chuck Hagel beragumentasi, pengalamannya selama perang Vietnam akan banyak membantu dalam tugas memimpin Pentagon. Ia mengetahui dari tangan pertama, apa artinya menjadi tentara, kata Hagel. Kalangan Gedung Putih menyatakan, inilah satu alasan penting, mengapa Obama memilih Chuck Hagel sebagai menteri pertahanan.

HP/CP (rtr, dpa, afp)