Cina Geser Jepang sebagai Negara Terkuat Ekonomi
17 Agustus 2010Tiga puluh tahun setelah membuka pintu bagi dunia internasional, kini Cina mengalami pertumbuhan ekonomi yang spektakuler dan dapat menyebut dirinya sebagai negara pengekspor terbesar di dunia, penguasa pasar mobil serta baja di tahun-tahun terakhir.
Jepang Menurun
Dengan pertumbuahan ekonominya, yang sebesar 10,3 persen, di kuartal kedua tahun 2010 ini, Cina dipastikan akan menjadi negara ekonomi terkuat ke dua, menggeser Jepang yang telah menempati posisi ini selama 40 tahun lamanya.
Sementara Jepang, walaupun mengalami pertumbuhan sebesar 0,1 persen antara bulan April dan Juni, perekonomian Jepang diperkirakan akan berada pada titik yang suram. Daya belanja konsumen melemah. Selain itu nilai mata uang Yen tidak setinggi 15 tahun terakhir. Ini menyebabkan produk Jepang yang kebanyakan untuk ekspor harganya melambung tinggi.
Masih Perlu Waktu
Meski Cina diperkirakan akan mampu menggeser Amerika Serikat, dalam beberapa dekade mendatang, para pengamat ekonomi memperingatkan bahwa sekitar 150 juta warga negara ini masih hidup di bawah garis kemiskinan. Dan juru bicara Kementrian Ekonomi Cina, Yao Jian, juga mengakui, masih jauh jalan yang harus ditempuh untuk menjadi negara superpower ekonomi.
Hanya dalam waktu tiga dekade, Cina berhasil menyodok ke depan menjadi raksasa ekonomi, menggeser Jerman, Perancis dan Inggris, dengan pertumbuhan dua digit di bidang produk domestik bruto. Dalam siaran persnya, pemerintah Cina menyatakan bahwa dengan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi global serta dalam membantu mendorong pemulihan dunia dari krisis finasial, Cina juga berusaha untuk menjadikan dirinya sebagai negara adi daya ekonomi dunia.
Bertahan Hadapi Krisis
Setelah berhasil menghadapi krisis finasial dengan sistem ekonomi yang kuat dan tangguh, pertumbuhan ekonomi Cina diperkirakan akan terus melejit. "Juga dalam masa krisis finansial pertumbuhan ekonomi Cina relatif kuat . Ini memberikan kepercayaan pada masyarakat. Ini memberikan kepercayaan kepada perusahaan untuk terus melakukan investasi serta memberikan kepercayaan kepada masyarakat mengeluarkan uang untuk memebli barang-barang,“ dikatakan Louis Kuijs dari Bank Dunia.
30 tahun setelah membuka diri bagi dunia dan mengangkat Cina menjadi salah satu negara terkuat di bidang ekonomi serta ditunjang dengan semakin besarnya cadangan devisa yang dimiliki, Cina telah mulai berupaya untuk beranjak keluar melakukan investasi.
Dan Cina memang telah membuktikan dirinya kreatif dalam mengembangkan investasinya baik di negara berkembang maupun di negara maju. Salah satu strategi yang dijalankan Cina adalah berinvestasi dengan membeli perusahaan luar negeri yang goyah akibat krisis keuangan global. Selain itu Cina melakukan investasi secara terarah untuk mengembangkan perekonomiannya. Cina kini tidak ingin lagi sekedar menjadi pabrik bagi perusahaan-perusahaan Barat. Negara ini juga ingin meluncurkan hasil produksinya sendiri di pasar dunia.
Yuniman Farid/afp/dpa
Editor: Vidi Legowo-Zipperer