1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Konflik

Cina Tuding Indonesia Ganggu Nelayannya

21 Maret 2016

Cina kembali memprovokasi Indonesia dengan melanggar perbatasan buat membantu kapal nelayannya yang beroperasi ilegal di Natuna. Indonesia mengecam. Tapi Beijing membantah dan sebaliknya menuding Indonesia yang berulah

https://p.dw.com/p/1IGo5
Konflikt China Philippinen - Fischerboote nördlich von Manila
Foto: Ted Aljibe/AFP/GettyImages

Provokasi sudah menjadi bagian dari strategi militer Cina di Laut Cina Selatan. Terakhir negeri tirai bambu itu kembali membibit pertikaian ketika melanggar kedaulatan Indonesia di perairan Natuna, klaim Kementerian Luar Negeri di Jakarta.

Beijing sebaliknya membantah klaim Indonesia. Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan kapal nelayan tersebut beroperasi di "wilayah tradisional nelayan Cina," sebelum "diserang oleh kapal bersenjata dari Indonesia."

Sebab itu pasukan penjaga pantai merasa perlu membantu kapal nelayan tersebut. Kemenlu di Beijing juga "meminta Indonesia untuk segera membebaskan nelayan Cina yang ditangkap dan menjamin keselamatan mereka."

Indonesia Kirim Nota Protes ke Cina

Ketegangan berawal Sabtu malam (19/03/16). Kapal pengawas perikanan Indonesia mendapati sebuah kapal nelayan Cina beroperasi secara ilegal di sekitar kepulauan Natuna. Setelah diberikan tembakan peringatan, kapal Cina itu lalu ditangkap dan digiring ke pelabuhan terdekat.

Namun kemudian muncul kapal penjaga pantai Cina dan menabrak kapal nelayan tersebut. Tujuannya "agar rusak sehingga tak dapat ditarik", kata Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan.

Indonesia sontak melayangkan protes. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memanggil duta besar Cina untuk Indonesia dan memperingatkan agar Cina tidak lagi "melanggar kedaulatan Indonesia."

Indonesia sejatinya berada di luar radar Beijing dalam konflik Laut Cina Selatan. Sejak jauh hari negeri tirai bambu itu sudah mengakui kedaulatan Indonesia atas Kepulauan Natuna. Terlebih Indonesia aktif sebagai mediator buat mengurai pertikaian di wilayah perairan tersebut.

Namun provokasi yang melibatkan kapal nelayan dan penjaga pantai di sekitar Natuna bukan kali pertama terjadi. Tahun 2010 kapal militer Cina menghadang kapal patroli Indonesia dan memaksa aparat membebaskan nelayan Cina yang ditangkap.

Maret 2013 insiden serupa berulang ketika aparat Indonesia terpaksa melepaskan nelayan yang ditangkap karena diancam oleh militer Cina.

rzn/as (rtr,ap)