1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Citra Jerman di Mata Dunia

Wolfgang Dick27 Maret 2013

Terlalu dominan, terlalu mengajari, tidak sabaran. Merasa lebih tahu, tidak berperasaan dan egosentris, kesan tentang "warga Jerman" ini tidak hanya penilaian di Yunani, Italia dan Spanyol, tapi hampir di seluruh dunia.

https://p.dw.com/p/184lT
** ARCHIV ** Fussballfans schauen sich am 30. Juni 2006 in Berlin das WM-Viertelfinale zwischen Deutschland und Argentinien an. Millionen Fans verfolgten die Spiele der Fussball-Weltmeisterschaft in Deutschland vor zwei Jahren auf oeffentlichen Plaetzen. Der Siegeszug des Public Viewing begann. Sportsoziologen sprachen angesichts der Euphorie beim kollektiven Fussball-Gucken bereits von einer neuen Fankultur und Qualitaet des Zuschauens. Waehrend der Europameisterschaft in Oesterreich und der Schweiz wird es nun in Deutschland wieder zahlreiche Public-Viewing-Angebote geben - allerdings ein paar Nummern kleiner als bei der WM. (AP Photo/Markus Schreiber) ----** FILE ** German soccer fans celebrate during the World Cup quarterfinal match between Germany and Argentina at the 'Fan Mile' a public viewing zone in Berlin on Friday, June 30, 2006. (AP Photo/Markus Schreiber)
Jerman sebagai tuan rumah Piala Dunia Sepakbola 2006Foto: AP

Koresponden Jerman di 15 negara merangkum citra tentang Jerman dalam sebuah buku. Tentu saja bukan hasil representatif, tapi merupakan hasil pengamatan bertahun-tahun para jurnalis di negara-negara itu. "Kami disegani tapi tidak dicintai," kata Hanni Hüsch, koresponden televisi ARD di Amerika Serikat. Kesimpulan yang juga dikonfirmasi kolega di negara-negara lainnya. Yang mengejutkan, penilaian sifat-sifat buruk tentang Jerman tidak mempengaruhi sisi positifnya.

Di dunia warga Jerman tetap dikenal rajin, disiplin, teroganisir baik dan berefisiensi tinggi. Bahkan warga Italia dan Yunani yang marah kepada pemerintah Jerman terkait paket bantuan Euro menyampaikan, "Warga Yunani menghormati prestasi Jerman dan sifat-sifat baiknya yang membuat mereka bisa melewati krisis dengan baik." Diakui jurnalis Yunani Jannis Papadimitriou.

ARCHIV - In einer Werkhalle der Entwicklungsgesellschaft Energiepark Lausitz GmbH (EEpL) im südbrandenburgischen Finsterwalde werden über 50-Jährige für ihren neuen Arbeitsplatz in der "Fabrik für Ältere" ausgebildet (Archivfoto vom 05.03.2007). Die Fabrik wird vom Bund über das Programm 50plus finanziell unterstützt. Ältere Arbeitnehmer gelten als lebenserfahren, kompetent und werden immer zahlreicher. Und da offene Stellen nicht mehr nur mit Jüngeren besetzt werden können, hat die Wirtschaft die über 50-Jährigen jetzt für sich entdeckt. In einigen Unternehmen werden Ältere schon ganz gezielt eingestellt und gefördert. Angesichts des demographischen Wandels hat auch die große Koalition das Thema auf ihrer Agenda. Foto: Patrick Pleul dpa/lbn (zu dpa-Korr "Erfahren und kompetent - Wirtschaft entdeckt Stärken der Älteren" am 30.03.2007) +++(c) dpa - Bildfunk+++
Sifat disiplin warga Jerman tidak kendor sampai usia tuaFoto: picture-alliance/dpa

Kejutan sebenarnya yang disimpulkan secara seragam oleh para koresponden: Ada perhatian makin besar dan meningkatnya minat terhadap Jerman dan warganya. Untuk waktu lama, Jerman di panggung internasional dipandang tidak memiliki warna dan menahan diri. Dalam banyak konflik, Jerman bersikap diplomatis atau menawarkan bantuan di tingkat minimal. Sejak politisi Jerman terpaksa mengambil posisi jelas dan mempertahankan diri dalam krisis keuangan dan krisis Euro, tiba-tiba profilnya menjadi jelas dan tegas. Ini tidak mengejutkan, tapi justru membuat Jerman dan warga Jerman semakin menarik.

Cinta yang Dikecewakan

Seringkali warga di Jerman tidak punya bayangan seberapa besar kekaguman dunia terhadapnya. Semakin besar reaksi kekecewaan di negara-negara itu, jika perasaan ini tidak dibalas dengan sepadan. Misalnya Cina. "Orang di Cina berpikir, Jerman luar biasa, karena negara ini menghasilkan banyak filosof, musisi dan ilmuwan," kata Erning Zhu, wartawan pada redaksi Cina DW. Yang juga disayangkan, warga Jerman tidak begitu menghargai tradisi lain seperti kehidupan bersama antar manusia. "Warga Jerman terlalu berpegang pada peraturan dan kurang mampu menyelesaikan masalah di tingkat informal."

ARCHIV - Die Fahne Deutschlands weht vor dem Reichstag in Berlin (Archivfoto vom 15.04.2004). Das Terrornetzwerk Al-Kaida und verbündete Gruppierungen planen nach einem «Spiegel»-Bericht möglicherweise einen Anschlag auf den Reichstag. Foto: Jens Kalaene dpa/lbn (zu dpa 4105 vom 20.11.2010) +++(c) dpa - Bildfunk+++
Bendera Jerman di depan gedung parlemen di BerlinFoto: picture-alliance/dpa

Citra Jerman di Turki amat beragam, karena banyak anggota keluarga warga Turki yang tinggal dan bekerja di Jerman. Ada hubungan persahabatan dan ikatan rasa yang mendalam terhadap Jerman. Tapi hubungan dengan politisi Jerman dipandang buruk. Pembunuhan terhadap warga Turki oleh kelompok radikal Neonazi di Jerman dan cara menanganinya secara politis, memicu suasana tidak harmonis ini. Tapi terlebih lagi, sikap pemerintah Jerman menolak keanggotaan penuh Turki ke dalam Uni Eropa. "Itu merusak banyak hal," kata koresponden Jürgen Gottschlich. "Sementara ini Turki berpaling dari Jerman, dan Istanbul membina hubungan ekonomi ke Asia dan dunia Arab."

Jerman sebagai Merk

Bagaimana Jerman dan warganya dipandang oleh dunia tentunya penting. Warga Jerman adalah turis yang ingin disukai. Perusahaan Jerman harus menjual produknya ke seluruh dunia. Citra buruk merusak bisnis. Ini diketahui penasihat politik Inggris Simon Anholt yang pada tahun 2005 menemukan "Nation Brand Index." Dimana secara teratur dilakukan jajak pendapat atraktivitas negara-negara di lebih dari 50 negara. Berdasarkan data indeks terbaru, Jerman menempati posisi kedua di atas Inggris. Tempat pertama diduduki Amerika Serikat. Kriteria utama ranking tersebut adalah atraktivitas sebuah negara bagi investor.

Opel - Mitarbeiter arbeiten am Donnerstag (14.10.10) im Opelwerk in Ruesselsheim in der Produktion an einem Opel Insignia. Am Donnerstag feierte der Automobilbauer Opel die Produktion des 300.000. Opel Insignia, und die Produktion von insgesamt 16 Millionen Opel-Fahrzeugen am Standort Ruesselsheim. Foto: Thomas Lohnes/dapd
Produk industri Jerman terkenal ke seluruh duniaFoto: dapd