1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Dalam Memoarnya, Bush Bela Kebijakan Politiknya

10 November 2010

Dalam memoar yang berjudul "Decisions Point" atau "Titik Keputusan", ia antara lain mengungkapkan keputusan untuk melakukan invasi militer ke Irak serta politik yang dijalankannya dalam memerangi terorisme.

https://p.dw.com/p/Q3WI
Mantan Presiden AS George W. Bush menandatangani memoarnya bagi seorang anak berusia 8 tahunFoto: AP

Menjelang meluncurkan memoarnya, George W. Bush mengadakan wawancara televisi pertama sejak meninggalkan Gedung Putih dua tahun lalu. Dalam wawancara dengan pemancar televisi NBC, Bush membela invasi militer yang dilancarkan terhadap Irak karena ia tidak meragukan lagi bahwa diktator Sadam Hussein memiliki senjata pemusnah massal.

Bush Memoiren
Sampul buku memoar BushFoto: KINDLE

Ia merasa terkejut dan jengkel karena akhirnya senjata pemusnah massal itu tidak ditemukan.Tapi ia mengatakan, "Saya katakan, dunia tanpa Saddam Hussein ditampuk kekuasaan, akan lebih baik. Dan 25 juta warga Irak saat ini memiliki kemungkinan peluang untuk hidup dalam kebebasan."

Sebagai noda dan kesalahan yang dilakukannya, presiden Amerika Serikat yang ke 43 itu, menyebut ia terlalu cepat menyatakan diraihnya kemenangan dalam peperangan di Irak, yang disampaikannya di atas kapal induk Abraham Lincoln, di depan sebuah spanduk yang bertuliskan "misi yang dijalankan telah berhasil". Tapi beberapa waktu kemudian tindak kekerasan justru meningkat dengan drastis di Irak. Pernyataan yang terlalu cepat mengenai diraihnya kemenangan, tentu saja merupakan sebuah kesalahan. Demikian diakui George W. Bush.

George W. Bush erklärt Irakkrieg für beendet Flash-Galerie
2 Mei 2003, George W. Bush menyampaikan di atas kapal induk Abraham Lincoln: "misi yang dijalankan telah berhasil"Foto: AP

Dalam memoarnya, ia juga membela metode interogasi dengan menggunakan tindak kekerasan yang mengundang kecaman terhadap yang diduga teroris. Metode ini diperlukan untuk mendapatkan informasi, agar serangan baru terhadap Amerika Serikat dapat dicegah. Sementara mengenai kasus penyiksaan yang dilakukan tentara Amerika Serikat terhadap para tahanan di penjara Abu Ghuraib di Bagdad dikatakannya, "Mereka tidak hanya melakukan penyiksaan terhadap para tahanan, melainkan mereka juga membuat aib militer Amerika Serikat dan mencemari citra baik yang kita miliki."

Dalam wawancara dengan pemancar televisi NBC menjelang peluncuran memoarnya, George W. Bush juga mengungkapkan kejadian di Amerika Serikat di bawah kepemimpinannya dari tahun 2001 sampai 2009. Antara lain mengenai serangan teror 11 September 2001, bencana angin topan Katrina yang menimbulkan kerugian besar di negara bagian selatan Amerika Serikat, serta krisis keuangan dan ekonomi tahun 2008. Bush mengakui bahwa ia terkadang membuat kesalahan. Tapi ia menyatakan, sebagian besar keputusan yang diambilnya benar dan tepat.

Edisi perdana dari memoar mantan Presiden George W. Bush setebal 497 halaman ini dicetak sebanyak 1,5 juta eksemplar.

Asril Ridwan/afp,dpa

Editor:Agus Setiawan