Darurat Penyu di Tanjung Verde
Perburuan dan pariwisata mempercepat kepunahan penyu dan kura-kura. Sebab itu pula sekelompok sukarelawan di pulau Sal, Tanjung Verde, bergotong royong mengamankan habitat penyu.
Uluran Tangan
Mereka harus berhadapan dengan beragam ancaman selama masa pertumbuhan. Perburuan dan pariwisata adalah musuh terbesar penyu. Sebuah proyek di Tanjung Verde diharapkan mampu meningkatkan tingkat harapan hidup buat satwa langka tersebut. Sukarelawan antara lain menjaga sarang bertelur penyu.
Rumah buat Sarang
Penyu betina kembali ke pantai tempat kelahirannya untuk bertelur. Mereka datang bergerombol ketika matahari telah terbenam dan menggali pasir untuk dijadikan sarang. Lalu penyu-penyu itu kembali mengarungi lautan jika tidak ditangkap oleh pemburu. Sementara bayi penyu yang berjumlah ratusan itu harus bertahan hidup tanpa sang ibu.
Telur Berharga
Seekor penyu betina bisa menghasilkan 100 telur sekaligus. Cuma alam yang tahu bagaimana bayi penyu itu bisa bertahan hidup. Dari ribuan bayi penyu yang lahir, cuma segelintir yang bertahan dan tumbuh dewasa.
Dipindahkan
Sarang penyu yang bertebaran di pantai pulau Sal, Tanjung Verde, dinilai tidak lagi aman. Selain aktivitas pariwisata, anjing liar yang berkeliaran bisa merusak sarang. Terlebih polusi yang berasal dari hotel-hotel di sekitar pantai mempersulit upaya penyu betina bertelur dan bayi penyu yang berjalan ke bibir pantai setelah menetas.
Atraksi Wisata
Wistawan sering berdatangan ke lokasi penangkaran untuk melihat bayi penyu. Sebagian besar belum pernah melihat penyu bertelur. Proyek SOS Turtle berupaya mendidik penduduk lokal dan wisatawan tentang pentingnya melindungi habitat penyu.
Berawal di Pasir
Ketika telur menetas, bayi penyu akan berjalan melalui pasir untuk mencapai air laut. Buat sebagian bayi penyu, ini bukan upaya yang bisa dianggap enteng.
Kerangka Kabel Lindungi Telur
Selama bertahun-tahun, direktur proyek, Jacquie Cozens dan Neal Clayton, mengembangkan kerangka kabel yang melindungi telur penyu dari jangkauan kucing, anjing atau kepiting besar.
Menuju Lautan Lepas
Bayi penyu yang baru dilahirkan sejak dini sudah memiliki insting untuk pergi ke lautan lepas. Proyek SOS Turtle antara lain membantu bayi penyu untuk mencapai air laut segera setelah menetas.
Melawan Ombak
Air adalah rumah buat penyu. Para sukarelawan memindahkan bayi-bayi penyu ke dekat air agar memudahkan mereka beradaptasi dengan lingkungan, antara lain melawan ombak di bibir pantai. Seekor bayi penyu memiliki tenaga yang bisa digunakan selama 10 jam setelah dilahirkan.
Minim Peluang
Hanya satu dari seribu bayi penyu yang mampu bertahan hidup dan kembali ke pantai tempat mereka dilahirkan untuk bertelur. Penyu jantan menghabiskan masa hidupnya di dalam air. Sementara penyu betina kembali ke pantai setelah 25 tahun.