1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Babak Kedua Clinton vs. Trump

10 Oktober 2016

Dalam debat TV tegang dan saling caci, Clinton sebut komentar vulgar Trump tentang perempuan tunjukkan bagaimana Trump sebenarnya. Trump balas, Clinton pasti dipenjara jika ia jadi presiden.

https://p.dw.com/p/2R4KX
US TV Debatte Trump vs Clinton
Foto: picture alliance/AP Photo/J. Locher

Partai Republik punya banyak alasan untuk resah, jika melihat hasil jajak pendapat yang dibuat CNN segera setelah debat TV itu berakhir. Menurut hasil penghitungan CNN, Clinton peroleh nilai 57% dan Trump hanya raih 34%.

Trump masuk arena debat TV dengan resah karena dukungan baginya merosot drastis. Ia melancarkan serangan sengit dan berkali-kali menginterupsi Clinton, bahkan menyerang moderator. Trump menyebut Clinton pembohong, dan mengatakan Clinton menyimpan kebencian di dalam hatinya. Tapi untuk pertama kalinya, dalam debat TV ini ia mengakui, tidak membayar pajak pemasukan selama bertahun-tahun.

Debat itu jadi kulminasi sebuah kompetisi yang menegangkan tapi juga terkesan kotor. Berawal pada diterbitkannya sebuah potongan rekaman yang berasal dari 11 tahun lalu hari Jumat (07/10). Pada rekaman itu, Trump bisa didengar membanggakan status dan kesuksesannya. Ia mengatakan, dengan itu semua ia bisa "melakukan apa saja" terhadap perempuan. Setelah rekaman itu dirilis, banyak tokoh partai Republik menarik kembali dukungannya bagi Trump. Sebagian bahkan menyerukan dia untuk keluar saja dari pertarungan memperebutkan posisi puncak di Gedung Putih.

Ketika didesak moderator, Trump menyangkal pernah mencium atau menyentuh perempuan tanpa persetujuan. Ia berulang kali menekankan, apa yang dikatakannya dalam rekaman hanyalah "pembicaraan di tempat ganti baju" dan jauh lebih ringan daripada apa yang dilakukan Bill Clinton terhadap perempuan.

Trump serang Hillary dengasn Skandal Bill Clinton

Trump mengatakan, Hillary seharusnya malu terkait skandal seks suaminya Bill Clinton. Sebelum debat, pebisnis itu bertemu tiga perempuan yang menuduh Bill Clinton melakukan pelecehan seksual terhadap mereka. Seorang dari mereka bahkan menuduh mantan presiden AS itu melakukan pemerkosaan. Trump mengundang mereka untuk hadir dalam ruang debat TV. Namun realitanya, Bill Clinton tidak pernah menghadapi tuntutan kriminal berkaitan dengan tuduhan tersebut.

Hillary Clinton tidak memberikan reaksi langsung atas tuduhan Trump terhadap suaminya, dan perannya dalam kasus terhadap suaminya. Hillary memfokuskan komentarnya pada rekaman yang terbit hari Jumat. "Saya pikir, bagi semua orang yang mendengar komentarnya, pasti jelas bahwa itu menunjukkan bagaimana Trump sebenarnya," ujar Clinton dan menekankan Trump tidak bisa dipercaya untuk jadi pemimpin.

Program politik

Trump jelas menghadapi kesulitan untuk memaparkan program politiknya secara terperinci. Ia berkali-kali menghindar ketika ditanya bagaimana ia akan menggantikan program asuransi kesehatan yang digagas Presiden Barack Obama. Trump sebelumnya berjanji akan menghapus program tersebut.

Tapi Trump berhasil menyulut sorakan dari pendukungnya, ketika mengatakan, ia akan menempatkan penyelidik khusus untuk meneliti praktek kontroversial Hillary dalam berkoresponden dengan e-mail.

Berbeda dengan debat pertama, dalam debat TV kali ini kedua calon mendiskusikan krisis kemanusiaan di Suriah. Trump menyatakan tidak setuju dengan pendapat calon wakil presiden dari kubunya Mike Pence yang memilih opsi mililter di Suriah. Dalam debat TV dengan calon wapres dari kubu Demokrat, Mike Pence mengatakan, AS harus mempertimbangkan menggencarkan serangan udara di Suriah. Trump menyatakan belum membicarakan hal itu dengan Pence dan ia tidak setuju.

ml/as (ap, rtr, afp)