1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Debat Politik Anggaran di Kongres AS Berlanjut

27 Juli 2011

Perdebatan alot di Kongres AS untuk menaikkan plafon utang berlanjut. AS terancam bangkrut, jika tidak segera tercapai kesepakatan politik anggaran negara.

https://p.dw.com/p/124wK
Presiden Barack Obama dalam konferensi pers mengenai perkembangan debat plafon utang.Foto: dapd

Sengketa sengit menyangkut politik utang AS, antara kubu partai Demokrat melawan kubu partai Republik di Kongres, belum menunjukkan pertanda akan mencapai kompromi. Gedung Putih mengancam, presiden Barack Obama akan mengajukan veto jika usulan kubu Republik untuk solusi krisis anggaran diterima oleh Kongres. Sementara itu, partai Republik menangguhkan voting bagi usulan paket penghematan hingga Kamis (28/7). Para pakar ekonomi independen memperkirakan, usulan kubu Republik itu tidak berisi langkah penghematan seperti dinjanjikan sebelumnya. Semua indikasi menunjukkan, perundingan akan berlanjut hingga berakhirnya tenggat waktu tanggal 2 Agustus mendatang.

Pada akhirnya, keseluruhan sengketa untuk menaikkan batas plafon utang AS itu bermuara pada satu tema. Yakni, apakah rencana kenaikan pajak bagi orang kaya dapat disetujui atau ditolak. Dalam sebuah acara di kalangan mahasiswa, Obama sekali lagi mengungkapkan kontroversi yang terkandung dalam perdebatan pajak. :“Sebelum kita menaikkan anggaran riset energi alternatif, kita harus menghapus keringanan pajak bagi industri perminyakan. Sebelum para mahasiswa harus membayar uang kuliah lebih tinggi, kita harus mencoret keringanan pajak bagi manajer hedge-fonds. Dan sebelum para pensiunan membayar lebih banyak untuk asuransi kesehatan, kita harus menghapus keringanan pajak bagi orang-orang seperti saya, yang samasekali tidak menuntut dan memerlukannya.“

Republik incar kekuasaan di Gedung Putih

Namun suara di kubu Republik sangat berbeda. Ketua dewan perwakilan rakyat, John Boehner dari partai Republik, kembali menegaskan penolakannya untuk usulan kenaikan pajak dan penghapusan keringanan pajak bagi orang kaya. “Selasa presiden minta kenaikan pajak, saya jawab tidak! Rabu juga tidak dan Kamis juga tidak!“, tutur Boehner.

Partai Republik yang menguasai mayoritas di dewan perwakilan rakyat mengajukan argumen, kenaikkan pajak akan menghapus sejumlah lapangan kerja dalam situasi ekonomi yang masih labil seperti saat ini. Namun argumen yang lebih tepat adalah, tahun 2012 di AS akan kembali digelar pemilu presiden. Sengketa batasan plafon utang negara hendak dimanafaatkan kubu Republik sebagai peluang untuk mendepak presiden Barack Obama dari Gedung Putih. Partai Republik diperkirakan akan mengusung strategi kampanye “No Tax Party“ atau kami bukan partai pajak. Di kalangan pemilih di AS, strategi ini cukup banyak pendukungnya.

Reaksi cemas

Warga AS menanggapi dengan cemas perdebatan alot tsb. Jajak pendapat terbaru yang dilakukan Reuter/Ipsos menunjukkan, 56 persen responden mendukung rancangan presiden Obama, berupa kombinasi pemotongan anggaran pengeluaran dibarengi kenaikan pajak orang kaya. Pasar keuangan juga bereaksi negatif. Bursa di AS dan nilai tukar Dolar mengalami kerugian. Tiga lembaga pemeringkat keuangan terkemuka, juga mengingatkan, AS memerlukan rancangan defisit anggaran yang kredibel untuk jangka panjang. Juga jika AS dapat mencegah default, diturunkannya tingkat kelayakan kreditnya, akan mengurangi kepercayaan pasar pada bonafiditas keuangan negara tsb. Dampaknya adalah hambatan pada peluang pemulihan ekonomi AS, sekaligus menyebarkan sinyal negatif terhadap sistem keuangan internasional.

Agus Setiawan/afp/rtr/dapd/dw

Editor : Anggatira Gollmer