1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Delegasi Palang Merah Jerman Ditembak di Aceh

5 November 2009

Anggota delegasi Palang Merah Jerman dr. Erhard Bauer ditembak di Nangroe Aceh Darusallam. Bauer kini dibawa dari rumah sakit Zainoel Abidin Banda Aceh ke Singapura untuk perawatan lebih lanjut.

https://p.dw.com/p/KPWN
Palang Merah Jerman banyak melaksanakan proyek pembangunan kembali di AcehFoto: picture alliance / dpa

Delegasi Palang Merah Jerman, Erhard Bauer mengalami luka tembak di bagian perut dan lengan saat berkendara di wilayah Lampeuneureuet, Aceh Besar.

Ketika insiden itu terjadi Erhard Bauer tengah dalam perjalanan melintasi jalan Sukarno-Hatta, Lampeuneureuet, bersama staf lokal. Tiba-tiba ia ditembaki oleh dua pengendara sepeda motor dan peluru menembus mobil yang dikendarai oleh tim tersebut.

Kondisi korban dilaporkan koresponden DW di Aceh Uzair yang beberapa waktu lalu berada di rumah sakit: „Kondisi korban kini berada dalam keadaan stabil. Sudah dapat duduk. Namun akan dibawa ke rumah sakit di Singapura. Peristiwa ini memprihatinkan sebab pasca tragedi tsunami tidak ada penembakan petugas internasional.“

Fachruradzie dari Aliansi Jurnalis Independen AJI Aceh mengatakan sebenarnya sekian lama lokasi penembakan itu tergolong aman dari tindak kriminalitas: “itu kan daerah pinggiran kota, sekarang di sana sudah menjadi pusat keramaian pinggir kota, ada hotel, pusat jajanan..Bukan jalur sepi, boleh dibilang padat dengan aktivitas warga. Ini baru pertama kali dalam tiga bulan terakhir ini. Kalau penembakan ini yang pertama terjadi. Di kawasan ini aman.“

Hal tersebut dibenarkan juru bicara kepolisian Aceh Farid Ahmad Soleh yang mengatakan sebelumnya tak pernah ada tindak kriminal separah ini di wilayah itu: “gak ada….amannn …makanya terkejut semua, ada apa nih, apa sasarannya..”

Sejauh ini polisi masih belum mengetahui motif dibalik penembakan itu.

Pasca tsunami, palang merah Jerman banyak melaksanakan proyek pembangunan kembali di bumi serambi Mekah itu.

Ayu Purwaningsih/Uzair

Editor : Hendra Pasuhuk