1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Demam Miss Universe di Filipina

27 Januari 2017

Untuk ke-3 kalinya, Filipina menjadi tuan rumah ajang kontes Miss Universe. Pemegang mahkota Pia Wurtzbach berharap Filipina bisa menang lagi.

https://p.dw.com/p/2WVcU
USA Wahl Miss Universe in Las Vegas
Foto: picture alliance/PictureGroup/F. Micelotta

Cina sedang dilanda demam Miss Universe, menjelang penobatan hari Senin depan (30/1). Selama dua minggu terakhir, pemberitaan media semarak dengan kisah-kisah dari kontes kecantikan yang diikuti 86 peserta dari berbagai negara itu, termasuk dari Indonesia.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang menerima pada peserta di Istana Kepresidenan Malacanang ikut tercengang.

"Saya berharap hari ini tidak akan pernah berakhir," kata Duterte. "Saya harus mengatakan bahwa Tuhan benar-benar baik."

Di luar tempat kompetisi internasional itu, di depan replika besar mahkota Miss Universe yang dipamerkan, warga Filipina terlihat bersemangat membuat selfie setiap hari.

Bildergalerie Misss Universe | Pia Alonzo Wurtzbach aus den Philippinen
Miss Universe 2015 Pia Wurtzbach dari Filipina berharap negaranya bisa menang lagi tahun ini.Foto: picture alliance/dpa/R. Cristino

"Ini suatu kehormatan besar, bahwa kontes ini diadakan di negara kita," kata Regina Sanchez, yang datang dengan teman-temannya saat istirahat makan siang mereka.

"Kami tidak hanya merayakan kecantikan luar saja, tapi keindahan yang berasal dari hati orang Filipina," tambahnya.

Beberapa orang terlihat mengenakan sabuk dengan nama negara-negara yang didukungnya. Sebagian besar tentu mengenakan selempang Miss Filipina, tetapi ada juga yang mendukung Miss Thailand, Miss Venezuela atau Miss Indonesia.

Media sosial seperti Twitter dan Facebook juga ramai dengan berbagai berita, meme dan pesan-pesan pendukung.

Philippinen Miss Universe Kandidatin Kezia Warouw
Puteri Indonesia 2016, Kezia Warouw, mewakili negaranya di kontes Miss Universe 2017 di FilipinaFoto: picture-alliance/dpa/M.R. Cristino

Tiga perempuan Filipina telah memenangkan gelar Miss Universe sejak 1969, termasuk pemegang mahkota Pia Wurtzbach, yang menang Desember 2015.

Banyak yang berharap, Filipina kali ini bisa menang lagi, tetapi mantan Miss Universe Gloria Diaz mengatakan, calon tuan rumah Maxine Medina sulit menang.

"Negara tuan rumah tidak bisa menang," kata Gloria, perempuan Filipina pertama yang dinobatkan sebagai Miss Universe. Diaz menerangkan, sebagai tuan rumah Filipina tidak bisa merebut gelar sendiri dan mengabaikan para tamu yang datang dari berbagai penjuru."Saya harap, pemikiran saya itu  salah," tambahnya.

Sekretaris pariwisata Wanda Teo mengatakan, Filipina telah berjuang untuk menjadi tuan rumah kontes Miss Universe ke-65 kalinya. "Semua orang akan negeri kita selama kontes ini, semua tempat yang indah-indah, semua daerah tujuan wisata akan ditampilkan," katanya.

Indonesia akan diwakili oleh Kezia Warouw, Puteri Indonesia tahun 2016. Dia sudah memposting banyak foto di akun Instagramnya, termasuk foto pertemuan dengan Presiden Duterte, 23 Januari lalu. Dalam foto, Kezia tampak jauh lebih tinggi daripada Presiden Filipina.

Penjagaan keamanan diperketat di tempat acara digelar, yaitu Arena Mall of Asia (MOA), Passay City. Ratusan polisi dikerahkan menjaga pos-pos keamanan.

Hanya enam kontestan akan melanjutkan ke babak akhir setelah segmen gaun malam. Tim Jury kemudian akan memilih tiga penampil terbaik yang kemudian bertarung di final.

Kelompok aktivis perempuan "Gabriela" mengeritik penyelenggaraan Miss Universe yang disebutnya sebagai "upaya lain untuk menampilkan Filipina sebagai tujuan wisata yang murah di mana perempuan mudah dieksploitasi.

"Gabriela menentang kontes ini dan festival-festival serupa yang mengeksploitasi perempuan. Ajang seperti ini adalah alat untuk mengkomersialkan perempuan," kata anggota Kongres Arlene Brosas, yang mewakili kelompok-kelompok perempuan.

hp/ap (dpa)