1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Demonstran Hongkong Kembali Turun ke Jalan

23 Oktober 2014

Ratusan demonstran kembali turun ke jalanan di Hongkong, setelah tidak tercapainya kesepakatan dalam pertemuan wakil mahasiswa dan pemerintah. Partai Komunis Cina mengecam keras aksi tersebut.

https://p.dw.com/p/1DZfp
Bildergalerie Proteste in Hongkong
Foto: Reuters/Carlos Barria

Sedikitnya 200 pemrotes menggelar aksi demonstrasi di depan kediaman kepala pemerintahan Hongkong Leung Chun-ying, Rabu (22/10/14), sebagai reaksi atas gagalnya tercapai konsensus dalam pertemuan sehari sebelumnya. Ratusan aktivis lainnya melanjutkan aksi blokade sejumlah jalanan penting di pusat kota, yang mereka duduki sejak sebulan lalu.

Perbedaan pendapat yang amat dalam terlihat nyata saat perundingan antara perwakilan pemrotes dan pemerintah Hongkong. Juru runding pemerintah tetap ngotot menuduh aksi warga sebagai ilegal, dan berulangkali menegaskan pencalonan secara bebas dan demokratis tidak dimungkinkan oleh aturan di bekas koloni Inggris itu.

Sejumlah demonstran menegaskan akan terus menggelar aksi protes, menuntut hak dasar mereka dalam pemilihan umum. "Kini tiba saatnya untuk meningkatkan gerakan dengan memperluas aksi blokade ke wilayah lain, untuk meningkatkan tekanan supaya pemerintah serius menjawab tuntutan kami," ujar seorang demonstran.

Polisi yang dikerahkan, kelihatannya tidak mau atau tidak mampu membongkar blokade jalanan. Sejumlah sopir taxi dilaporkan berusaha menyingkirkan barikade di kawasan Mong Kok, tapi kemudian dihalau oleh polisi. Aparat keamanan juga menahan diri, untuk tidak menggunakan gas air mata, dan hanya sekali-sekali menyemprotkan cairan merica.

Komunis ancam Artis

Sementara itu liga remaja Partai Komunis Cina di Beijing mengecam keras aksi occupy yang dilancarkan remaja Hongkong. Mereka juga mengancam akan memberikan sanski kepada para selebriti yang mendukung aksi pro-demokrasi di Hongkong itu. Sanksi bisa berupa boikot, pelarangan tampil dan sensor internet.

Aktor terkemuka Chow Yun Fat dan Anthony Wong disebut-sebut mendukung aksi pro-demokrasi di bekas koloni Inggris itu. Liga remaja Partai Komunis, yang beranggotakan 90 juta orang, menyerukan pelarangan tampil bagi artis yang mendukung gerakan Occupy Central.

Sementara itu, secara mengejutkan pemain saxophone terkenal, Kenny G, melakukan kunjungan ke lokasi yang diblokir pada pemrotes. Foto yang diunggah lewat jejaring online menunjukan ia berpose berdiri diapit aktivis muda, sambil mengacungkan jari perdamaian.

Juru bicara kementrian luar negeri di Beijing, Hua Chun-ying, berkomentar, karya musik Kenny G cukup terkenal di Cina, tapi diharapkan warga asing tidak mendukung aksi ilegal Occupy Central. Sejumlah aktor Barat terkenal lainnya juga sudah menyatakan dukungan bagi gerakan pro-demokrasi di Hongkong lewat jejaring sosial media.

as/vlz (rtr,afp,dpa)