1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

030511 Tötung Bin Laden

3 Mei 2011

Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan rincian aksi penyergapan di Pakistan yang menewaskan pimpinan Al Qaida, Osama bin Laden.

https://p.dw.com/p/1184Z
John Brennan, penasehat anti-teror Presiden ObamaFoto: AP

Apakah Amerika Serikat hanya menghendaki Osama bin Laden mati atau juga menangkapnya hidup-hidup? Itu salah satu dari banyak pertanyaan publik setelah dilancarkannya operasi pasukan komando di Pakistan. Sejumlah jawaban disampaikan hari Senin (020/5) oleh John Brennan, penasehat anti-teror Presiden Barack Obama. “Jika kami memiliki peluang menangkap Bin Laden hidup-hidup, jika ia tidak menimbulkan ancaman, anggota pasukan mampu dan disiapkan untuk melakukannya,” kata Brennan.

Akan tetapi Osama bin Laden melakukan perlawanan, sehingga terjadi kontak senjata, yang menyebabkan pimpinan Al Qaida itu terbunuh, kata penasehat anti-teror presiden AS itu. Brennan menjelaskan, pasukan khusus angkatan laut Navy Seal kemudian membawa jenazahnya menggunakan helikopter, untuk secepatnya meninggalkan kawasan udara Pakistan. Aksi pasukan komando AS itu berlangsung kurang dari 40 menit. Ibaratnya seperti mengalami sendiri secara real time atau langsung, Presiden Barack Obama dan penasehat anti-terornya mengikuti operasi militer itu di Washington yang berjarak 11.000 km dari lokasi kejadian.

Obama im Situation Room
Barack Obama beserta beberapa stafnya menyaksikan tayangan langsung operasi penyergapan OsamaFoto: dapd

Brennan menjelaskan lebih lanjut , “Kami mampu mengawasi situasinya dan dapat secara langsung mengikuti operasi tersebut.”Brennan tidak merinci, apakah hal ini dilakukan dengan ikut mendengarkan kontak radio atau bahkan lewat gambar live dari serdadu yang terlibat operasi. Namun penasehat anti-teror presiden AS itu menggambarkan situasi tegang di Gedung Putih, sehingga menit-menit dirasakan berlalu amat lama, “Akhirnya kami lega, karena orang yang berada di bangunan itu diduga dan memang diyakini Bin Laden. Presiden juga lega setelah pasukan kami dan jenazahnya sudah berada di luar.“

Diakui, hingga dimulainya operasi militer ini, para pakar di pemerintahan AS belum yakin, apakah orang yang berada di bangunan bertembok tinggi itu benar-benar Osama bin Laden. Brennan menegaskan, identitas pimpinan Al Qaida itu dapat dibuktikan lewat berbagai cara. Tapi ia juga tahu, dunia menunggu bukti yang meyakinkan, “Kami akan melakukan segala cara untuk menjamin, tidak ada lagi alasan orang untuk meragukan, bahwa itu adalah Osama bin Laden. Apakah kami akan menerbitkan informasi misalnya foto-foto, masih dipertimbangkan.“

Pakistan Terror Haus von Osama bin Laden in Abbottabad
Rumah yang diyakini tempat kediaman Osama bin Laden di Abbottabad, PakistanFoto: dapd

Salah satu pertimbangannya adalah kekhawatiran, bahwa publikasinya dapat membahayakan operasi dinas rahasia serupa itu di masa depan. Brennan juga membenarkan, bahwa jenazah Osama bin Laden dikubur di laut dengan tetap menghormati tradisi Islam. Namun penasehat anti teror presiden AS itu tidak mengatakan secara tegas, bahwa dengan penguburan di laut, AS hendak mencegah jangan sampai kuburannya berkembang menjadi tempat ziarah para pengikut pimpinan Al Qaida tersebut.

Juga pemerintah Pakistan samasekali tidak mengetahui adanya operasi militer yang gawat ini. Penyebabnya, ketidak percayaan Gedung Putih terhadap pemerintah di Islamabad amat mendalam. Brennan juga membenarkan hal ini, “Menurut saya tidak mungkin Bin Laden tidak memiliki sistem pendukung di negara tersebut, yang memungkinkannya tinggal di sana cukup lama.“

Namun penasehat anti teror AS menyatakan, tidak ingin berspekulasi siapa pendukung Osama bin Laden di Pakistan. Yang jelas, kini hubungan antara AS dan Pakistan semakin memburuk dibanding sebelum dilancarkannya operasi militer itu.

Anna Engelke/Agus Setiawan

Editor: Vidu Legowo