1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Dewan Nasional Mewakili Suara Rakyat Suriah?

19 Desember 2011

Ketika rejim Bashar al-Assad melanjutkan kekerasan kepada para demonstran, kelompok oposisi Dewan Nasional Suriah, berkampanye meminta pengakuan internasional.

https://p.dw.com/p/13VY2
Demonstrasi di Damaskus: apakah suara mereka diwakili Dewan Nasional?Foto: picture-alliance/dpa

Butuh beberapa bulan, sebelum kelompok-kelompok oposisi yang berbeda bergabung dalam Dewan Nasional Suriah pada Agustus 2011 lalu. Tak heran: gagasan mereka tentang bagaimana Suriah jika Assad jatuh sangat berbeda satu sama lain. Pertanyaan apa yang akan terjadi nanti, betul-betul telah membelah kekuatan oposisi.

Populasi Suriah terdiri dari sejumlah kelompok suku dan agama dengan kepentingan berbeda. Arab, Kurdi dan Armenia, dan diantara mereka adalah pengikut Sunni, Syiah, Alawi, dan Kristen. Satu dari lebih 20 juta orang Suriah bangkit menentang rejim Assad.

Dewan Nasional Suriah telah menetapkan tujuan dari oposisi. Sebagaimana disampaikan Heiko Wimmen, seorang ahli Suriah di Yayasan Ilmu Pengetahuan dan Politik, Jerman, "Ini adalah jalan pintas yang ada sebagai langkah pertama dari revolusi ini, karena sebelumnya tidak ada kontak. Dan tentu saja, tujuannya adalah sebagai suara alternatif rakyat Suriah… Dewan Nasional berfungsi untuk menyampaikan suara-suara alternatif itu agar mereka bisa dipercaya."

Dalam deklarasi pendiriannya, Dewan ini berbicara keras menentang intervensi dari luar. Dan itu kelihatannya adalah kesepakatan yang ada diantara partai-partai oposisi utama di Dewan Nasional Suriah. Sebagian besar anggota Dewan ini tinggal di luar negeri, hanya sebagian kecil yang aktif di Suriah.

Dewan ini memainkan peran sebagai pemerintahan di pengasingan dan meminta pengakuan internasional. Diantara Negara-negara anggota PBB, hanya pemerintahan transisi Libya yang mengakui Dewan Nasional Suriah. Heiko Wimmen menunjuk bahwa masih belum jelas apakah mereka bisa mewakili suara yang sah dari rakyat Suriah, "Di sana juga ada organisasi dan asosiasi lain di Suriah. Dewan ini mengklaim bicara untuk kekuatan perubahan demokratis…ada juga banyak tokoh-tokoh oposisi yang terhormat di dalamnya. Dewan ini mengklaim mendapat dukungan dari komite koordinasi."

Sejak awal, Dewan Nasional Suriah harus berurusan dengan kritik. Misalnya, soal pengaruh kelompok Ikhwanul Muslimin yang tidak proporsional melebihi kekuatan di Suriah sendiri menimbulkan ketidakjelasan: sejauh mana strategi anti kekerasan ini bisa dipertahankan. Banyak laporan mengenai serangan brutal terhadap pendukung Presiden Assad. Heiko Wimmen mengatakan, "Sebagaimana sebelumnya, rejim mengerahkan demonstrasi massa besar di jalan dengan orang-orang yang pasti tidak semua dipaksa dibawah todongan senjata. Dasarnya harus jelas: sekalipun sekarang tidak bisa dilakukan jajak pendapat di Surah, evaluasi yang benar adalah bahwa Dewan Nasional tidak bisa dianggap sebagai suara sah satu-satunya rakyat Suriah saat ini."

Andy Budiman Editor: Hendra Pasuhuk