1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pesan dalam Botol Tertua di Dunia Ditemukan di Australia

7 Maret 2018

Sebuah kapal Jerman yang tengah melakukan pelayaran ke Makassar melemparkan pesan dalam botol ke laut. Lebih dari 130 tahun kemudian, botol berisi pesan tersebut ditemukan di pantai Australia.

https://p.dw.com/p/2tou8
Flaschenpost von dem Forschungsschiff «Paula» in Australien
Foto: picture-alliance/dpa/K. Illman

Pesan dalam botol tertua di dunia ditemukan di pantai barat Australia yang terpencil, demikian dinyatakan Museum Western Australia (WA) pada hari Selasa (06/03/18) kemarin.

Botol tersebut ditemukan oleh satu keluarga Australia setengah terkubur dalam pasir di pantai Pulau Wedge, sekitar 140 kilometer di utara Perth. Di dalamnya ada selembar kertas yang digulung.

"[Kami] tengah berjalan melintasi bukit pasir saat melihat sesuatu yang mencuat dari pasir. Lalu saya mendekat untuk melihatnya lebih jelas," dikatakan penemunya Tonya Illman.

"Kertas berisi pesan tersebut lembab, digulung dan diikat dengan tali. Kami membawanya pulang dan mengeringkannya. Ketika kami membukanya, kami melihat tulisan cetak dalam bahasa Jerman, dan tulisan tangan yang sangat buram."

Rute pelayaran Kapal Paula
Rute pelayaran Kapal Paula

Botol itu diserahkan ke Museum Western Australia untuk dianalisa, bekerjasama dengan institusi di Jerman dan Belanda untuk meneliti sejarahnya.

Pesan tersebut berbunyi:
Botol ini dilempar ke laut pada tanggal 12 Juni 1886 di garis lintang 32° 49' Selatan dan bujur 105° 25' dari Greenwich East.

Dari: Kapal Paula, Pelabuhan: Elsfleth, Kapten: D [tidak terbaca], dalam perjalanannya dari Cardiff ke Makassar.

Setelah menuliskan informasi di bagian belakang kertas, penemu dimohon untuk mengirimkan pesan dalam botol ke Observatorium Kelautan Jerman di Hamburg atau konsulat (Jerman) terdekat untuk dikembalikan.

Museum WA, setelah melakukan penelitian bersama dengan Badan Maritim dan Hidrografi Jerman (BSH) dan Dinas Meteorologi Nasional Jerman (DWD), menygatakan bahwa pesan tersebut asli.

"Luar biasa, setelah meneliti arsip di Jerman, ditemukan jurnal meteorologi asli kapal Paula, dan ada entri tertanggal 12 Juni 1886 yang dibuat oleh sang kapten, mencatat bahwa sebuah botol telah dilempar ke laut. Tanggal dan koordinatnya persis sama dengan yang tertera di pesan dalam botol tersebut," demikian dikatakan Dr Ross Anderson, Asisten Kurator Arkeologi Maritim di Museum WA, dalam sebuah pernyataan.

Botol yang diperkirakan sebelumnya berisi gin atau brendi tersebut diproduksi sekitar tahun 1880 di Belanda.

Eksperimen Kelautan

Pihak berwenang Jerman mengatakan bahwa botol tersebut adalah salah satu dari sekitar 6.000 botol yang dilempar ke laut selama eksperimen oseanografi selama 69 tahun untuk meneliti arus laut global dan menemukan rute pelayaran yang lebih efisien.

Botol tersebut kemungkinan terdampar di pantai Australia enam sampai 12 bulan setelah dilemparkan dari kapal.

Eksperimen ini dipimpin oleh ilmuwan Jerman Georg von Neumayer, direktur pertama Observatorium Angkatan Laut Jerman pada tahun 1876. Eksperimennya dengan botol berisi pesan, yang ia lakukan di seluruh dunia, telah menghasilkan data berharga tentang arus di samudera.

Sebanyak 662 pesan, atau sekitar 10 persen dari seluruh botol yang dilemparkan antara tahun 1864 dan 1933,  berhasil dikembalikan ke Hamburg. Terakhir kali, pesan serupa ditemukan pada tahun 1934 di Denmark.

yf/vlz (dpa,epd,kna)