1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Diplomat Senior Suriah Membelot ke AS

25 Desember 2012

Jihad Makdissi adalah salah seorang pejabat tinggi pemerintahan Suriah. Kini ia bekerjasama dengan Amerika Serikat usai membelot dari Damaskus. Sebagai gantinya ia mendapat suaka politik dari Washington.

https://p.dw.com/p/178t2
Source News Feed: EMEA Picture Service ,Germany Picture Service Syria's Foreign Ministry Spokesman Jihad Makdissi speaks during a news conference in Damascus July 23, 2012. Syria will only use its chemical weapons if it faces "external aggression", but will never use them against its civilians, the country's foreign ministry spokesman said on Monday. REUTERS/Stringer (SYRIA - Tags: POLITICS CIVIL UNREST)
Foto: Reuters

Lingkaran kekuasaan Presiden Suriah Bashir Assad kembali mengalami kebocoran setelah salah seorang pejabat berpaling dari Damaskus. Harian Inggris Guardian melaporkan, Jihad Makdissi, diplomat senior di Kementrian Luar Negeri melarikan diri ke Amerika Serikat dan dilaporkan bekerjasama dengan pemerintah di Washington.

Makdissi menjadi salah satu pejabat tertinggi yang membelot usai meninggalkan Suriah menuju Beirut November lalu. Guardian mengkonfirmasikan, Makdissi mendapat suaka politik dari Amerika Serikat. Sebagai gantinya ia harus memberikan informasi penting mengenai proses pembuatan keputusan dan struktur kekuasaan di tubuh rejim Assad. Sejauh ini pemerintah Amerika Serikat menepis kabar tersebut.

Damaskus juga menampik informasi tentang pembelotan Makdissi. Ia cuma mengambil cuti panjang selama tiga bulan.

Konflik Suriah masih Panas

Kendati tidak termasuk lingkaran dalam kekuasaan, Makdissi dikabarkan banyak terlibat kontak dengan Menteri Luar Negeri Walid Muallim dan Menteri Informasi Adnan Mahmud.

Konflik bersenjata di Suriah yang telah berkecamuk selama nyaris dua tahun, hingga kini belum tampak akan mereda. Utusan Khusus PBB, Lakhdar Brahimi yang awal pekan ini masih berada di Damaskus untuk memediasi kedua belah pihak yang bertikai, menggambarkan situasi muram, "Kondisi di Suriah semakin mengkhawatirkan. Kami berharap semua pihak menginginkan solusi damai, yang sangat dibutuhkan rakyat Suriah," katanya seusai bertemu Presiden Assad hari Senin (24/12).

Sementara itu kelompok pemberontak melaporkan sejumlah kemajuan dalam perang melawan serdadu pemerintah. Gerilyawan di provinsi Aleppo memusatkan serangan pada barak-barak militer.

Pemberontak Berganti Taktik

Kolonel Abdel Jabbar al-Okaidi mengatakan kepada kantor berita Reuters, pihaknya telah beralih dari strategi menggempur tentara pemerintah di kota-kota. Saat ini pemberontak mengepung tiga bandar udara militer dan gedung dinas intelejen angkatan udara.

Sasaran strategi tersebut adalah menjaring sebanyak-banyaknya tentara atau perwira yang membelot dan memperlemah basis pertahanan militer. Menurut Okaidi, pemberontak melancarkan serangan balik, lantaran aksi pengepungan gagal melumpuhkan pesawat -pesawat tempur milik angkatan udara.

Okaidi memimpin sekitar 25.000 hingga 30.000 gerilayawan pemberontak di provinsi Aleppo.

rzn/dk (rtr/afp/dpa)