1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Diprotes, Pembatasan Jilbab di Bosnia

8 Februari 2016

Pelarangan penggunaan hijab di lembaga peradilan Bosnia menyulut aksi protes. Terutama dikritik ketiadk adilan, diskiriminasi dan marjinalisasi kaum wanita berjilbab.

https://p.dw.com/p/1HrLw
Hijab Ausstellung in Teheran
Foto: Tasnim

Lebih dari 2000 orang, berdemonstrasi di Sarajevo, Bosnia, menentang kebijakan pelarangan pemakaian hijab di lembaga-lembaga hukum.

“Kami berhimpun memprotes ketidakadilan, diskriminasi dan marjinalisasi,“ ujar salah seorang koordinator aksi protes Samira Zunic Velagic. “Larangan memakai hijab di lembaga peradilan adalah serangan serius terhadap kehormatan kepribadian dan identitas Muslimah. Ini merupakan pelanggaran ... yang bertujuan merampas hak warga untuk bekerja," tambahnya.

Aksi protes itu dipicu oleh keputusan terbaru dari Dewan Kehakiman Tinggi Bosnia, yang bertugas mengawasi fungsi peradilan. Dewan melarang "simbol-simbol agama" dipakai di lembaga peradilan. Keputusan yang menyangkut kepentingan para pekerja di sektor ini, secara eksplisit menyebut pelarangan hijab. Para pemimpin politik dan agama Muslim Bosnia serta berbagai asosiasi Muslim lokal mengecam keras kebijakan tersebut.

Para demonstran berbaris sekitar satu jam melalui pusat kota sambil membawa spanduk bertuliskan "Hijab adalah pilihan saya," serta: "Hijab adalah hak saya" atau "Hijab adalah Hidup saya."

"Kami datang ke sini untuk mengatakan bahwa kami bukan korban penutup kepala dan leher ini. Kami datang untuk membela hak-hak kami. Ini adalah mahkota kami, kebebasan kami, kehormatan kami," papar Elisa Hamovac, perempuan berusia 33 tahun, seorang ibu rumah tangga yang mengenakan jilbab biru muda.

Sekitar 40 persen dari penduduk Bosnia ynag berjumlah 3,8 juta beragama Muslim, dan sebagian besarnya beraliran Islam moderat. Penduduk lainnya, sebagian besar menganut Kristen Ortodoks dan Kristen Katholik.

Pemakaian hijab dilarang oleh penguasa komunis ketika Bosnia masih menjadi bagian dari bekas Yugoslavia. Tahun 1992 wilayah itu memproklamasikan kemerdekaannya. Saat ini banyak perempuan Muslim di Bosnia mengenakan hijab, namun, sebagian besar tidak berjilbab.