1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Rusia Diserukan Hentikan Pemboman Aleppo

11 Februari 2016

Sejumlah anggota DK PBB kembali menyerukan Rusia agar hentikan pemboman Aleppo dan daerah sekitarnya. Seruan dilontarkan menjelang pertemuan di München untuk dorong lagi perundingan perdamaian yang macet.

https://p.dw.com/p/1Hth9
Syrische Flüchtlinge an der türkisch-syrischen Grenze
Foto: Imago/Zuma

Sekelompok negara anggota DK PBB kembali menyerukan Rusia untuk menghentikan aksi pemboman yang jadi aksi mendukung gerak maju pasukan pemerintah Assad dan milisi pendukung rezim Suriah. Seruan dilontarkan mengingat pemboman makin meningkatkan penderitaan penduduk Aleppo yang sudah sengsara.

15 anggota DK PBB menggelar pertemuan tertutup setelah menerima panggilan dari Selandia Baru dan Spanyol, yang bersama Inggris serta Perancis mendesak Rusia untuk mengijinkan bantuan kemanusiaan di kawasan yang dikepung, serta melaksanakan gencatan senjata.

Sejak rezim Suriah mulai mengepung Aleppo dan memutuskan jalur pertolongan dan bahan pangan, sekitar 50.000 warga Suriah yang lari ke Turki terkatung-katung di perbatasan yang ditutup Turki. PBB memberi peringatan bahwa ratusan ribu orang menghadapi risiko terputus dari bantuan kemanusiaan.



Rusia tidak menganggap serangan sebuah kesalahan

Duta Besar Rusia bagi PBB, Vitaly Churkin tidak menunjukkan penyesalan menyangkut serangan di Aleppo, bahkan menuduh anggota DK PBB menyalahgunakan krisis kemanusiaan untuk kepentingan politik.

"Mereka menggunakan masalah kemanusiaan untuk memainkan peran destruktif untuk kepentingan proses politik," kata Churkin. "Eksploitasi situasi kemanusiaan di Suriah untuk kepentingan propaganda ini tidak akan menyebabkan Rusia berhenti memberikan bantuan kemanusiaan yang kami lakukan bekerjasama dengan pemerintah Suriah."

Churkin menekankan kembali, bahwa Rusia berada di suriah atas undangan pemerintah resmi di Damaskus dan Presiden Bashar al Assad.


"Krisis Aleppo disebabkan Rusia"

"Serangan udara Rusia adalah penyebab langsung krisis sekitar Aleppo," demikian dinyatakan Duta Besar Selandia Baru bagi PBB, Gerard van Bohemen, kepada reporter, setelah pembicaraan dengan petugas urusan kemanusiaan PBB. Ia menegaskan telah menyerukan Rusia untuk menunjukkan sikap enggan dan bekerjasama dengan PBB.

Palang Merah Internasional menyatakan, pemboman menyebabkan "tekanan tak terkira" terhadap warga sipil. "Suhu sangat dingin, dan tanpa bahan pangan yang cukup, air dan tempat berlindung, pangungsi berusaha selamat dalam kondisi menyedihkan," kata Marianna Gasser, kepala Komite Palang Merah Internasional di Suriah.

Pertemuan di München

Wakil sejumlah negara, termasuk AS, Rusia, Arab Saudi dan Iran bertemu di München untuk mendiskusikan dihidupkannya kembali perundingan perdamaian yang macet segera setelah dimulai pekan lalu.

Kalompok oposisi Suriah yang didukung Arab Saudi menyatakan hanya akan berunding, jika pasukan Rusia dan pemerintah Suriah berhenti melancarkan serangan, dan bantuan kemanusiaan bisa disalurkan ke kota-kota yang dikepung dan tahanan dibebaskan. Dilaporkan, AS mendesak oposisi Suriah untuk berunding tanpa menetapkan syarat apapun, walaupun pada saat bersamaan mengadakan pembicaraan dengan Rusia untuk adakan gencatan senjata bagi kemanusiaan.



ml/as (afp, ap, rtre, dpa)