1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

DPR AS Sepakati Kompromi Utang

2 Agustus 2011

Fraksi Demokrat dan Republik di DPR menyepakati kompromi kenaikan batasan plafon utang, untuk mencegah bangkrutnya negara itu. Kini Senat yang masih harus menyetujuinya.

https://p.dw.com/p/129WH
Dewan Perwakilan Rakyat AS menyepakati kompromi dalam krisis utang. Dengan itu hambatan pertama di Kongres dapat dilalui dengan mulus.Foto: picture-alliance/dpa

Kompromi dalam sengketa utang Amerika Serikat sudah lolos dari hambatan pertama di Parlemen. Dalam voting di Dewan Perwakilan Rakyat, Senin (01/08) malam waktu AS, mayoritas anggota Parlemen menyepakati kompromi yang dicapai kubu Demokrat dan Republik setelah berdebat alot berminggu-minggu itu. Sebanyak 269 anggota parlemen menyetujui rencana untuk menaikkan plafon utang serta pemotongan anggaran dalam skala luas.

Ketua dewan perwakilan rakyat, John Boehner dari Partai Republik menyatakan kompromi itu tidak sempurna. Namun itu merupakan langkah ke arah yang tepat. Juga ketua fraksi Demokrat di Parlemen, Nancy Pelosi menyatakan tidak puas. Tapi ia menambahkan, kesepakatan harus didukung, karena jika AS default dampaknya sangat sulit dibayangkan.

Menanggapi hal itu, sekretaris negara di Kementrian Keuangan Jerman, Steffen Kampeter, dalam wawancara dengan stasiun radio Deutschlandfunk memuji hasil voting bagi kesepakatan kompromi itu.

“Realitanya ini adalah sinyal bagi stabilitas. Hal itu harus ditindak lanjuti di kedua sisi Atlantik. Bahwa Amerika mengakhiri politik utangnya. Hal ini juga hendaknya dimengerti di Eropa. Dan hasil voting malam tadi di Kongres menunjukkan bahwa warga Amerika juga mengerti pesan ini,“ kata Kampeter.

Tunggu voting di Senat

Kini perhatian diarahkan ke voting di Senat. Jika kompromi itu di Senat seperti diperhitungan, juga disetujui, bahaya penurunan peringkat kelayakan kredit masih tetap mengancam. Karena itulah dengan tegang ditunggu reaksi dari lembaga pemeringkat ekonomi dan keuangan terkemuka. Akibat plafon utang yang terlalu tinggi, peringkat kelayakan kredit AS yang berada di puncak yakni AAA kemungkinan dapat diturunkan.

Juga bursa di Asia dan Eropa kembali diliputi rasa skeptis. Pasalnya, untuk sementara AS memang dapat menghindarkan krisis keuangan global tahap berikutnya. Tapi di waktu mendatang AS juga akan melakukan pemotongan anggaran belanja dalam skala luas. Hal itu akan memperkeruh visi konjunktur selanjutnya.

Cina, kreditor terbesar bagi AS, menyikapi dengan skeptis kesepakatan kompromi tersebut. Memang pemerintah di Beijing tidak menyampaikan pernyataan resmi. Namun media yang dekat dengan pemerintah mengritik kesepakatan itu sebagai setengah hati. Harian Renmin Ribao, organ propaganda partai komunis Cina menulis, Amerika kini praktis dapat mencegah status default, namun masalah utang tetap tidak terpecahkan. Pada akhirnya, masalah hanya ditunda bukan dituntaskan.

Berdasakan kesepakatan kompromi, plafon batasan utang dari saat ini 14,3 trilyun Dolar AS akan dinaikan sekitar 2,1 trilyun Dolar yang dikaitkan dengan penghematan anggaran senilai 2,4 trilyun Dolar dalam waktu 10 tahun. Kongres akan memutuskannya dalam dua tahapan. Tahap pertama adalah menaikkan segera batasan plafon utang sebesar sekitar satu trilyun Dolar.

Langkah itu diiringi pengurangan anggaran belanja senilai 917 trilyun Dolar dalam jangka waktu 10 tahun. Penghematan anggaran tahap kedua senilai sekitar 1,5 trilyun Dolar AS akan diputuskan oleh Kongres hingga akhir tahun ini.

Jika sampai dengan tanggal 23 Desember, Kongres tidak berhasil mencapai persetujuan, maka secara otomatis penghematan anggaran akan diberlakukan mulai tahun 2013. Terutama anggaran militer dan tunjangan sosial yang akan dipotong besar-besaran.

Sementara itu, rencana kenaikan pajak orang kaya seperti yang diusulkan Obama, tidak disinggung lagi. Akan tetapi kompromi itu sudah cukup bagi Obama, karena rancangannya disepakati melewati tahun 2012 di mana di AS kembali digelar pemilu presiden.

Agus Setiawan/rtr/afp/dpa/dapd/dw

Editor: Ayu Purwaningsih