1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Dua Kubu Mengaku Sebagai Pemenang

9 Juli 2014

Prabowo Subianto dan Joko Widodo sama-sama mengklaim menang dalam pemilihan presiden, meski hitung cepat lembaga-lembaga survei terpercaya menunjukkan Jokowi sebagai pemenang.

https://p.dw.com/p/1CYkE
Foto: Reuters

Perhitungan cepat sejumlah lembaga jajak pendapat terpercaya seperti SMRC, CSIS dan Kompas, menunjukkan bahwa pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla akan menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia untuk lima tahun ke depan.

Kemenangan Jokowi akan dilihat sebagai kemenangan generasi baru politik yang kini bermunculan di negara demokrasi ketiga terbesar dunia ini, sekaligus mengirim sinyal akan adanya reformasi di dalam pemerintahan.

Namun bekas jenderal Prabowo Subianto menolak hasil survei yang menunjukkan keunggulan Jokowi, sambil mengklaim bahwa lembaga jajak pendapat yang dipakai partainya menunjukkan bahwa dirinya adalah pemenang pemilu.

“Pada saat ini, perhitungan cepat menunjukkan bahwa Jokowi-Kalla adalah pemenang,” kata Jokowi dalam konferensi pers.

“Kami berterimakasih kepada rakyat Indonesia dan para sukarelawan dari seluruh negeri dan juga semua pengurus partai,” kata dia.

Survei internal

Namun, kubu Prabowo Subianto juga mengaku sebagai pemenang. Satu jam setelah pernyataan Jokowi, Prabowo menggelar konferensi pers.

"Alhamdulillah, semua data dari penghitungan cepat menunjukkan bahwa kita,
Prabowo-Hatta, mendapat kepercayaan rakyat,“ kata Prabowo kepada para wartawan, merujuk pada hasil hitung cepat yang dilakukan oleh lembaga survei yang digunakan oleh partainya.

Menanggapi hasil hitung cepat berbagai lembaga survei yang menempatkan Jokowi sebagai pemenang, Prabowo mengatakan "Kami akan memilah mana yang obyektif dan tidak."

"Hasilnya baru bisa diketahui setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) ketok palu," kata Prabowo.

Sementara itu ketua tim kampanye Prabowo, Mahfud MD mengatakan: “Prosesnya masih berlangsung,“ sambil menambahkan bahwa “Berdasarkan survei internal kami… kemenangan ada di pihak kami.“

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerukan kepada kedua belah pihak untuk “menahan diri” dan tidak membiarkan para pendukungnya secara terbuka menyatakan kemenangan hingga KPU mengumumkan hasil akhir.

ab/hp (afp,ap,rtr)