1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Afghanistan Bundeswehr

18 Februari 2011

Sebuah serangan yang terjadi di Afghanistan Utara Jumat (18/02) menewaskan sedikitnya dua tentara Jerman. Tiga tentara lainnya luka berat. Serangan itu terjadi setelah kunjungan Menhan Jerman ke pangkalan itu.

https://p.dw.com/p/10KFm
Militer Jerman ketika upacara belasungkawa seorang serdadunya gugur di Kunduz.
Militer Jerman ketika upacara belasungkawa seorang serdadunya gugur di Kunduz.Foto: picture-alliance/dpa

Pos penjagaan perbatasan luar di Baghlan yang dikunjungi Menteri Pertahanan Jerman Theodor zu Guttenberg Kamis lalu (17/2) menjadi sasaran serangan mematikan. Ada dugaan kuat bahwa tersangka pelaku yang menyerang tentara di pos penjagaan itu adalah warga Afghanistan. Gubenur propinsi membenarkan, bahwa serangan tersebut terjadi di pangkalan militer Baghlan.

Berdasarkan keterangan pasukan perdamaian internasional ISAF, pelaku mengenakan seragam militer Afghanistan. Namun belum diusut, apakah orang itu seorang tentara atau memakai seragam sebagai samaran untuk memasuki pangkalan tanpa dicurigai. Juru bicara Taliban menyangkal tuduhan salah satu pemberontaknya bertanggung jawab atas tembakan mematikan itu. Belakangan ini tentara ISAF kembali menjadi korban serangan.

Kunduz dan Baghlan Sekarang Jadi Sarang Taliban

Di samping Kunduz, propinsi Baghlan yang sebelumnya merupakan kawasan yang cukup aman, kini merupakan kawasan penempatan militer Jerman yang paling berbahaya sekaligus adalah daerah kekuatan Taliban. Tahun lalu, seluruhnya lima serdadu Jerman tewas dalam pertempuran dan serangan di kawasan itu.

April 2010 nyawa empat tentara Jerman melayang dalam hanya beberapa jam. Tiga di antaranya tewas ketika menyeberangi jembatan, kemudian sebuah bom meledakkan kendaraan lapis baja yang ditumpangi tentara itu.

Propinsi Baghlan dilintasi sebuah jaringan penting bagi pasokan perbekalan satuan militer NATO. Jaringan ini menghubungkan Afghanistan Utara dengan ibukota Kabul. Karena itu juga, pemberontak Taliban mempunyai kepentingan khusus untuk menguasai kawasan tersebut.

Sejumlah kelompok ekstremis aktif di propinsi Baghlan. Tahun lalu misalnya pemberontak Taliban terlibat dalam pertempuran sengit dengan kelompok milisi Islamis lainnya yang dipimpin oleh Gulbuddin Hekmatyar. Mereka memperebutkan kekuasaan di Baghlan.

Menhan Jerman Sebelumnya Berkunjung ke Pangkalan Baghlan

Menhan Jerman Karl-Theodor zu Guttenberg ketika berkunjung ke OP North, Afghanistan, Kamis (17/02).
Menhan Jerman Karl-Theodor zu Guttenberg ketika berkunjung ke OP North, Afghanistan, Kamis (17/02).Foto: AP

Dari Rabu (16/2) sampai Kamis (17/2) lalu Menteri Pertahanan Guttenberg menginap di pos perbatasan luar di Baghlan. Sekitar 600 tentara Jerman ditempatkan di sana. Pos itu terletak di sebuah bukit kecil, dan dilengkapi sedemikian rupa sehingga operasi pemberantasan Taliban dapat dilancarkan dari sana. Ini merupakan pertama kali Guttenberg menginap di sebuah kawasan pertempuran.

Tahun 2010 lalu pos penjagaan yang dikenal dengan sebutan "OP North" menjadi sorotan media, karena bulan Desember seorang tentara Jerman ditembak mati oleh rekannya sendiri. Bagaimana peristiwa itu dapat terjadi masih diselidiki. Karena kasus ini, politik informasi menteri pertahanan sempat dipertanyakan dan ia mendapat tekanan.

Secara keseluruhan situasi keamanan di Afghanistan Utara lebih baik daripada sebelumnya. Hal ini oleh kalangan pengamat dijelaskan karena jumlah tentara Amerika Serikat telah ditingkatkan di sana. Sementara ini tidak ada wilayah di propinsi Kunduz yang dikuasai oleh Taliban. Namun, apakah keadaan ini akan bertahan atau membaik di masa mendatang, baru dapat dipastikan setelah musim dingin di Afghanistan berakhir, demikian ditekankan oleh militer. Umumnya, cuaca musim dingin yang mempengaruhi keaktifan para ekstremis.

Kai Küstner/Andriani Nangoy

Editor: Luky Setyarini