1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Dua Warga Indonesia Dibunuh di Hong Kong

4 November 2014

Pemerintah Indonesia membenarkan bahwa dua warga Indonesia jadi korban pembunuhan mutilasi di Hong Kong. Pegawai bank asal Inggris, Rurik Jutting menjadi tersangka pelaku pembunuhan.

https://p.dw.com/p/1DgWu
Foto: Reuters/Apple Daily

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Hong Kong membenarkan, bahwa kedua wanita yang menjadi korban pembunuhan ganda di sebuah apartemen bertingkat di Hong Kong adalah warga Indonesia.

Jurubicara KBRI Hong Kong, Sam Aryadi mengatakan, korban yang ditemukan di apartemen itu diketahui bernama Seneng Mujiasih, usia 29 tahun, dan berasal dari Sulawesi.

Mujiasih ditemukan polisi di dalam apartemen itu dalam keadaan telanjang penuh luka tikaman di sekitar leher dan perutnya.

Sebelumnya, polisi Hong Kong sudah mengidentifikasi korban lainnya, yaitu Sumarti Ningsih, 23 tahun, berasal dari Cilacap, Jawa Tengah. Jasad Sumarti yang dimutilasi ditemukan polisi di dalam sebuah koper di apartemen itu.

Menurut keterangan KBRI Hong Kong, Sumarti Ningsih sering terlihat di kawasan merah Hong Kong dan memiliki visa turis yang berlaku sampai 3 November.

Sedangkan Seneng Mujiasih memiliki ijin kerja sampai 2012. Ia sempat dikontrak sebagai pembantu rumah tangga tahun 2010 sampai 2012, dan kemudian menghilang.

Pembunuhnya bankir Inggris

Polisi Hong Kong menahan bankir asal Inggris, Rurik George Caton Jutting, 29 tahun, yang dituduh melakukan pembunuhan itu. Polisi mengatakan, Rurik Jutting sendiri yang memanggil mereka ke apartemennya.

Rurik Jutting diketahui memiliki hubungan dengan banyak pekerja seks komersial asal Asia. Ia lulus dari universitas di Cambridge, Inggris, lalu bekerja di Barclays Bank London dan kemudian pindah ke Bank of America Merrill Lynch cabang Hongkong sejak Juli 2013.

Staf Perlindungan dan Bantuan Hukum di Kementerian Luar Negeri Jakarta, Tumirin mengatakan, pihaknya akan mengawasi proses hukum yang berlangsung di Hong Kong.

Ayah Sumarti, Ahmad Khaliman meminta agar pelakunya dihukum seberat-beratnya, demikian dilaporkan portal berita detikcom. Ia juga meminta agar jenazah anaknya segera dipulangkan ke Indonesia.

hp/vlz (afp,ap,detikcom)