1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Duit Panas buat Putra Erdogan

10 April 2014

Skandal baru seputar dugaan korupsi di pemerintahan Turki. Oposisi menduga, 100 juta Dollar dana asing mengalir ke rekening yayasan milik putra PM Erdogan. Timur Tengah disebutkan sebagai sumber dana.

https://p.dw.com/p/1Bfor
PM Turki, Recep Tayyip Erdogan bersama kedua anaknya, Bilal dan Sumeyye.Foto: Reuters

Pemerintah Turki memastikan sumbangan bernilai jutaan Euro yang mengalir ke rekening milik sebuah yayasan yang diasuh putra Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan. Dalam waktu empat tahun, yayasan tersebut menerima dana sebesar 99.999.990 US Dollar atau sekitar 1,3 trilyun Rupiah.

Wakil Perdana Menteri Bülenrt Arinc menjelaskan, "Yayasan Pemuda dan Pendidikan" atau Türgev yang berada di bawah asuhan Bilal Erdogan mendapat dana sumbangan tersebut dari luar negeri. Sejauh ini tidak jelas dari mana uang itu berasal.

Arinc mendesak agar dana sumbangan yang mengalir ke yayasan milik Bilal diaudit secara terbuka. Jumlah 72 juta Euro sendiri berasal dari dokumen antara 2008 sampai 2012. Berapa dana sumbangan yang mengalir tahun 2013, belum diketahui hingga kini.

Pernyataan Arinc dipublikasikan usai partai oposisi terbesar di parlemen, CHP, meminta penjelasan resmi pemerintah. Partai tersebut menduga, dana sumbangan untuk Bilal berasal dari Timur Tengah dan menuding pemerintah terlibat membantu terjadinya korupsi.

Gelombang Tudingan Korupsi

Bersama yayasannya, Bilal Erdogan aktif membangun asrama murid dan mahasiswa. Desember 2013 lalu muncul tudingan pertama. Bilal diduga membeli tanah milik negara di Istanbul dengan harga yang berada jauh di bawah standar pasar. Untuk itu yayasan Türgev disebut membayarkan uang sogok sebesar tiga juta Euro.

PM Erdogan sebaliknya menuding, hujan tudingan yang diarahkan kepada yayasan milik Bilal diarahkan untuk mencederai reputasinya. Februari lalu rekaman pembicaaraan antara sang ayah dan putranya muncul di internet. Keduanya berbicara soal uang yang harus disembunyikan dari penyidik kejaksaan. Lagi-lagi Erdogan menuding rekaman tersebut adalah manipulasi belaka.

Kejaksaan Istanbul Desember lalu mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap sejumlah pejabat penting di lingkaran kekuasaan Erdogan. Semuanya ditangkap atas dakwaan korupsi. Erdogan menyebut, kelompok pendukung tokoh agama, Fethullah Güllen, mendalangi tudingan korupsi untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah.

rzn/ab (rtr,afp)