1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Dunia Bantu Jepang

12 Maret 2011

Masyarakat internasional mulai mengirim tim bantuan bencana untuk menolong Jepang yang menderita akibat gempa dan tsunami.

https://p.dw.com/p/10Y9Z
Asap mengepul dari kawasan yang terendam banjir di Sendai, utara Jepang, Sabtu 12 Maret 2011.Foto: AP

PBB mengirim sebuah tim untuk membantu mengkoordinasi bantuan penyelamatan. Tim beranggota 9 pakar, termasuk yang paling berpengalaman di badan dunia itu dalam menangani bencana alam.

"Mereka akan membantu mengevaluasi barang bantuan yang dibutuhkan. Juga mengkoordinasikan bantuan bersama pemerintah Jepang", kata Elisabeth Byrs, juru bicara kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).

Tim tersebut juga mengikutsertakan sejumlah anggota parlemen Jepang dan pakar lingkungan.

Gempa bumi berkekuatan 8,9 skala Richter, terkuat dari seluruh gempa yang tercatat di Jepang, mengirim tsunami setinggi lebih 10 meter yang menyapu habis kota dan desa di sepanjang kawasan pesisir timur laut, Jumat (12/03).

Media Jepang melaporkan sedikitnya 900 orang tewas dan 700 lainnya dinyatakan hilang.

Disebutkan pula, 9.500 orang di prefektur Miyagi, separuh dari jumlah populasinya, tidak diektahui nasibnya.

Jumlah korban tewas dikuatirkan akan terus bertambah.

AS mengirim lima kapal pengangkut bantuan, dua diantaranya telah tiba Sabtu ini.

Empat regu penyelamat SAR dari Australia, Selandia Baru, Korea Selatan dan AS bertolak ke Jepang Jumat malam, segera setelah negara itu menyerukan bantuan.

Negara tetangga Jepang lainnya, Singapura, juga mengerahkan tim SAR. Palang Merah Indonesia, mengirim tujuh orang penyelamat dan dua ahli bedah, Senin depan, yang akan berada di Jepang selama dua pekan.

Swis mengirim tim beranggota 25 petugas penyelamat dan pakar medis yang ditemani 9 anjing pelacak. Tim dari Swiss akan ditugasi untuk mencari korban yang terperangkap di bawah reruntuhan dan puing akibat gelombang Tsunami.

Unit Swiss adalah kelompok beranggota sedikitnya 700 orang yang siap bertugas, dengan keterampilan beragam, mulai dari permesinan, seismologi, telekomunikasi dan bedah darurat.

Dari Inggris, 63 petugas pencari dan penyelamat disertai dua anjing pelacak diterbangkan ke Jepang, Sabtu ini, sebagai tanggapan atas permohonan bantuan dari Tokyo. Tim akan membawa 11 tom peralatan, termasuk alat potong dan alat angkut berat.

Inggris, menurut Menlu Jeremy Browne, juga menawarkan bantuan jika dibutuhkan menyusul ledakan di reaktor nuklir Jepang. Sejauh ini, segala sesuatu menyangkut isu nuklir, ditangani oleh para pakar Jepang.

afp/dpa/rtr/ Renata Permadi

Editor: Andy Budiman