1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Duta Besar Rusia di Turki Tewas Ditembak

20 Desember 2016

Hubungan Ankara dan Moskow kembali menegang setelah duta besar Rusia ditembak mati di Ankara. Pelakunya adalah seorang polisi Turki. Ia mengaku ingin membalas dendam atas operasi militer Rusia di Suriah..

https://p.dw.com/p/2Ua2S
Türkei Andrei Karlov
Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrey Karlov Foto: picture alliance/AA/A. Balikci

Kepolisian Turki menangkap seorang pria yang menembaki gedung Kedutaan Besar Rusia di Ankara. Penangkapan tersebut dilakukan hanya beberapa jam setelah Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrey Karlov, tewas ditembak dalam sebuah acara publik.

Tersangka dilaporkan membawa senapan dan menembak delapan kali ke udara sebelum petugas keamanan berhasil membekuknya. Tidak ada korban yang terluka dalam insiden tersebut. Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan perwakilannya di Ankara, Istanbul dan Adana "tidak beroperasi hari Selasa," (20/12).

Türkei Anschlag auf russischen Botschafter
Pelaku tewas dalam baku tembak dengan kepolisian setelah membunuh Andrey Kolarov dalam sebuah pameran fotoFoto: picture alliance/dpa/O. Ozbilici

Karlov ditembak oleh polisi Turki bernama Mevlut Mert Altintas di sebuah pameran foto. Tersangka mengaku ingin membalas dendam atas operasi militer Rusia di Suriah. Seorang fotografer Associated Press yang berada di lokasi kejadian mengatakan, pelaku menembak delapan kali ke arah Karlov. Ia lalu mendekati jenazah korban dan menembak sekali lagi dari jarak dekat.

Turki Tuding AS Terlibat

Altintas yang berusia 22 tahun kemudian tewas dalam baku tembak dengan kepolisian di lokasi kejadian. Insiden tersebut terjadi ketika menteri luar negeri dan pertahanan dari Rusia, Iran dan Turki akan bertemu di Moskow buat membahas masalah Suriah.

Sementara itu kepolisian Turki menangkap dua orang lain yang berhubungan dengan pelaku. Hingga kini kepolisian telah menahan sedikitnya enam orang terkait penembakan tersebut. Termasuk di antaranya adalah kedua orangtua Altintas, seorang saudara perempuan, dua saudara lain dan seorang pria yang tinggal bersama pelaku di Ankara.

Harian pemerintah Yeni Safak mengklaim pembunuhan Karlov didalangi oleh dinas rahasia Amerika Serikat dan dilakukan oleh pendukung Fethullah Gulen, rival politik Presiden Recep Tayyip Erdogan yang dituding berada di balik kudeta Juli. Gulen sendiri menepis tudingan tersebut.

Presiden Recep Tayyip Erdogan mengklaim telah berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin melalui telepon. Putin menawarkan akan mengirimkan tim investigasi Rusia buat membantu kepolisian Turki menyelidiki pembunuhan terhadap duta besarnya.

rzn/yf (ap,afp)