1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

EADS Tolak Tekanan Berlin

5 Maret 2012

Sengketa antara pemerintah Jerman dengan perusahaan industri pesawat Eropa EADS mengenai pengaruh Jerman semakin memanas.

https://p.dw.com/p/14F3U
Foto: picture alliance/dpa

EADS dan anak perusahaannya, Airbus, tengah menjajaki, apakah di masa depan mereka mampu beroperasi tanpa bantuan dari pemerintah Jerman, demikian dilaporkan harian Frankfurter Allgemeine Zeitung FAZ, mengutip satu sumber dari EADS. Dengan demikian, CEO EADS Tom Enders ingin melepaskan diri dari tekanan Jerman mengenai masalah lokasi produksi.

Tom Enders menginginkan kota Toulouse, yang merupakan kantor pusat Airbus, sebagai pusat perusahaan. Sampai saat ini, Amsterdam, Belanda, merupakan pusat resmi EADS. Sementara komite eksekutif di bawah pimpinan Louis Gallois berkedudukan di Paris, Perancis.

Bantuan Jerman

Dilaporkan, Jerman telah menyetujui untuk memberikan bantuan pinjaman pembangunan sebesar satu miliar Euro bagi pembuatan pesawat type A350. Setengah dari jumlah bantuan ini telah dikeluarkan. Kini Airbus sendiri sebenarnya tidak memerlukan sisa bantuan yang dijanjikan tersebut. Menurut keterangan sendiri, sejak akhir September 2011, Airbus memiliki kas bersih sebesar 11,4 miliar Euro, demikian dilaporkan FAZ.

-E)
Tom EndersFoto: AP

Baru-baru ini, koordinator pemerintah Jerman untuk industri kedirgantaraan, Peter Hitze, menuntut Airbus untuk memberikan Jerman bagian yang adil dari produksi, penelitian dan pengembangan. Selain itu, Jerman juga menuntut hirarki yang sejajar dengan Perancis di tingkat manajemen. Airbus menolak semua tuntutan dan menyatakan, EADS sejak awal didirikan dengan memperhatikan keseimbangan kekuasaan antara Jerman dan Perancis.

Pemegang Saham

Saat ini, berbeda dengan Perancis, pemerintah Jerman tidak memiliki saham EADS, kecuali sejumlah kecil saham yang dimiliki Bank Pembangunan Jerman KfW. Sementara saham terbesar yang dimiliki pihak Jerman, sebagain besar dikuasai perusahaan Daimler, sebanyak 15 persen. Akan tetapi perusahaan otomotif ini berencana untuk melepaskan saham mereka. Dan melalui KfW, Jerman berniat membeli setengah dari saham tersebut.

Russland Airbus A350 für Aeroflot
Airbus A350Foto: AP

EADS dibentuk pada 10 Juli 2000 dari gabungan DaimlerChrysler Aerospace (DASA) Jerman, perusahaan Perancis Aérospatiale Matra dan perusahaan Spanyol Construcciones Aeronáuticas SA (CASA). EADS merupakan saingan utama Boeing Amerika Serikat di bidang industri pesawat. Di seluruh dunia EADS mempekerjakan sekitar 120.000 karyawan, sebagian besar di Jerman, Spanyol dan Perancis. Tahun 2010, EADS beromser sebesar 45,8 miliar Euro.

Yuniman Farid/afp/rtr/dap

Editor: Ayu Purwaningsih