1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Elektabilitas Partai - Partai Islam Menurun

16 Desember 2013

Makin sedikit pemilih Indonesia yang memlih partai Islam. Skandal partai PKS membuat elektabilitas partai-partai Islam menurun.

https://p.dw.com/p/1AaNA
Foto: picture-alliance/CTK

"Beberapa tahun lalu, jika Anda adalah seorang muslim yang taat, Anda akan memilih partai Islam, tapi tidak sekarang“ kata Greg Fealy, pakar Indonesia dari The Australian National University. Sebagian besar pemilih, ia menambahkan, memilih partai-partai dengan rekam jejak yang baik untuk menjalankan roda pemerintahan.

Sejak beberapa tahun terakhir, jumlah pendukung partai-partai Islam berangsur-angsur melorot. Para ahli menuding buruknya organisasi, pertengkaran internal partai serta korupsi menjadi penyebabnya. Selain itu, para ahli juga menyebutkan peningkatan daya tarik partai-partai non Islam seperti PDIP dan partai Demokrat juga turut memainkan peranan, menjadi penyebab turunnya tingkat elektabilitas partai-partai Islam Indonesia.

Gara-gara PKS?

Mantan presiden PKS, Lutfi Hasan Ishaaq dijatuhi hukuman 16 tahun penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi dalam kasus suap impor daging sapi. Ia juga diwajibkan untuk membayar denda sebesar 1 milyar. Lutfi Hasan dinyatakan bersalah setelah menerima uang suap sebesar 1,3 miliar rupiah untuk mengamankan kontrak impor daging milik perusahaan PT. Indoguna Utama.

Uang tersebut merupakan bagian dari jumlah 40 milyar rupiah yang dijanjikan akan diberikan oleh PT. Indoguna Utama kepada Lutfi Hasan sebagai imbalan jika berhasil mempengaruhi kementrian pertanian agar menyetujui penaikan quota impor daging Indoguna. Hukuman yang dijatuhkan terhadap Lutfi Hasan memang 2 tahun lebih ringan dibanding tuntutan yang diajukan oleh jaksa penuntut KPK yakni 18 tahun penjara serta denda sebesar 1,5 milyar rupiah. Meski demikian, terkait vonis hukuman yang dijatuhkan padanya Lutfi Hasan menyatakan penolakan dan akan melakukan banding.

Sebelumnya rekan Lutfi Hasan yakni Ahmad Fathanah telah dijatuhi hukuman penjara 14 tahun. Ia ditangkap bulan Januari di sebuah hotel di Jakarta sesat setelah menerima uang suap. Bersamanya ditangkap pula seorang mahasiswi yang kemudian akhirnya mengaku bahwa Fathanah membayarnya untuk melakukan sex. Fathanah melakukan pencucian uang suap dengan cara memberikan hadiah seperti mobil dan berlian, kepada 45 orang wanita yang diantaranya berprofesi sebagai artis dan model majalah dewasa.

Pendukung Partai Islam Indonesia Menurun

“PKS sangat memalukan, siapapun yang memilih atau mendukung partai ini pasti sedang berhalusinasi atau tak mampu berpikir independent“ kata sebuah komentar yang muncul di website koran the Jakarta Globe.

Terkait skandal yang mendera pimpinan partainya, PKS menyatakan optimis tetap akan bisa memperoleh suara kuat di pemilu legistalif bulan April mendatang. Meski hasil survey independent menunjukkan hasil sebaliknya. Hasil sebuah survey independent yang dilakukan beberapa bulan terakhir menyatakan PKS memperoleh jumlah suara jauh dibawah perolehan jumlah suara yang berhasil diperoleh PKS pada pemilu legislatif tahun 2009 yang hampir mencapai jumlah 8 persen.

Skandal partai PKS akan membawa citra buruk bagi semua partai Islam yang ada di Indonesia. Lima partai Islam termasuk PKS, secara total memenangkan lebih dari 25 persen suara pada pemilu legislatif tahun 2009. Lima partai Islam ini bervariasi mulai dari partai Islam moderat sampai partai Islam radikal yang ingin memperkenalkan hukum syariat Islam.

Umar. S. Bakry Lembaga Survey Nasional mengatakan trend jumlah suara partai-partai islam akan mengalami penurunan, sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Dan skandal PKS berarti penurunan jumlah suara dengan jumlah yang jauh lebih signifikan. Ia mengutip sebuah hasil survey LSN, dimana 42,8 persen responden mengatakan bahwa popularitas partai-partai Islam akan jauh menurun sedangkan hanya 21,6 persen responden yang menyatakan sebaliknya.

asb/ hp (afp, ap)