1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Empat Mantan Khmer Merah Didakwa

16 September 2010

Pengadilan kejahatan perang Kamboja mengajukan dakwaan terhadap empat mantan pemimpin Khmer Merah. Mantan wakil pemimpin Khmer Merah Nuon Chea, akan diajukan ke meja hijau tahun 2011.

https://p.dw.com/p/PDfC
Nuon Chea dalam pra sidang di pengadilan khusu di Phnom Penh, 07 Februari 2008Foto: picture-alliance/ dpa

Bersama Nuon Chea, yang juga akan diajukan ke pengadilan adalah mantan kepala negara Khieu Samphan, mantan Menteri Luar Negeri Ieng Sary dan istrinya Ieng Thirit. Mereka didakwa dengan tuduhan melakukan aksi genosida, penyiksaan dan penganiayaan berlatar belakang agama.

Pengadilan terhadap keempat mantan petinggi Khmer Merah tersebut dilakukan menyusul pengadilan sebelumnya, yang pada bulan Juli lalu telah memvonis bersalah Duch, mantan kepala penjara penyiksaan di Phnom Penh. Duch, yang bernama asli Kaing Guek Eav itu, merupakan tokoh pertama Khmer Merah yang dijatuhi hukuman oleh pengadilan kejahatan perang di Phnom Penh. Duch dinyatakan bersalah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Proses pengadilan bagi empat pemimpin Khmer Merah berikutnya, diperkirakan akan mulai digelar pada pertengahan tahun 2011. Mereka sudah ditahan sejak tahun 2007. Investigasi terhadap mereka telah dilakukan dalam tiga tahun terakhir dengan melibatkan kesaksian dari sekitar 2000 korban.

Keempat terdakwa sudah berusia lanjut. Salah seorang diantara mereka, Ieng Sari berusia 84 tahun. Istrinya, yang yang berusia 78 tahun, merupakan mantan menteri sosial rezim Khmer Merah, akan menjadi perempuan pertama mantan anggota Khmer Merah yang akan diajukan ke tribunal. Nuon Chea, kini berusia 84 tahun. Ia dikenal dengan sebutan "saudara nomor dua“ setelah mantan pemimpin Khmer Merah Pol Pot. Sementara Khieu Samphan, kini telah berusia 79 tahun. Keempatnya menolak dakwaan yang diajukan terhadap mereka.

Banyak warga Kamboja pesimistis akan hasil pengadilan terhadap para mantan pemimpin Khmer Merah itu, karena saat ini kondisi kesehatan mereka tak bagitu baik. Disamping itu karena kompleksnya kasus yang didakwakan terhadap keempatnya.

Rakyat Kamboja juga mengkhawatirkan adanya campur tangan politik terhadap proses peradilan dan kurangnya motivasi kerjasama dari pihak pemerintah terhadap kasus ini. Seperti diketahui, banyak mantan tokoh Khmer Merah yang kini memegang jabatan penting di pemerintahan. Di lain pihak, juru bicara Tribunal Kamboja Reach Sambath mengatakan dakwaan yang diajukan ke pengadilan merupakan berita baik bagi rakyat Kamboja.

Rezim Khmer Merah berkuasa di Kamboja dari tahun 1975 hingga 1979 menerapkan sistem teror terhadap warganya. Dalam masa itu, lebih dari 2 juta orang diperikrakan tewas akibat kelaparan, kerja paksa dan eksekusi semena-mena. Sementara aksi genosida dikaitkan secara khusus terhadap warga Vietnam dan etnik Muslim Cham di bawah rezim tersebut. Tak diketahui pasti berapa banyak warga Vietnam yang tewas akibat kekejaman rezim itu, namun jumlah warga etnik Cham yang tewas diperkirakan antara 100 ribu hingga 400 ribu jiwa.

Ayu Purwaningsih

Editor: Agus Setiawan