1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Erdogan Tawarkan Referendum

13 Juni 2013

PM Turki Recep Tayyip Erdogan lakukan pertemuan dengan wakil-wakil gerakan protes. Ia menawarkan referendum sebagai jalan keluar.

https://p.dw.com/p/18ohn
Turkish Prime Minister Recep Tayyip Erdogan, right, and some of his ministers and advisors meet with with a group of activists in Ankara, Turkey, Wednesday, June 12, 2013.
Erdogan bertemu aktivisFoto: picture-alliance/AP Photo

Pada awalnya, rencana pembangunan Taman Gezi di pusat kota metropolitan Istanbul menyulut protes dari kelompok peduli lingkungan. Tapi aksi protes itu dengan cepat meluas menjadi gerakan menentang gaya otoriter pemerintahan. Rabu malam (12/06) pemerintah Turki menawarkan referendum tentang pengubahan Taman Gezi yang terletak di samping Lapangan Taksim.

Wakil PM Turki Huseyin Celik menuntut agar kamp-kamp protes di Taman Gezi secepatnya dibongkar. Masih belum jelas, apakah hasil referendum tentang Taman Gezi nantinya bersifat mengikat bagi pemerintah. Banyak peserta gerakan protes kelihatan skeptis dengan rencana referendum itu.

Tanda Itikad Baik?

Dua minggu setelah munculnya aksi protes terhadap pemerintah, Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan untuk pertama kali bertemu dengan wakil-wakil gerakan protes di Ankara. Mereka diterima di kantor pusat partai AKP. Sebelas orang ikut dalam pertemuan itu, diantaranya seniman, dosen dan arsitek.

Di kalangan gerakan protes, pertemuan itu ditanggapi dengan kritis. Kelompok terbesar „Solidaritas Taksim“, yang merupakan gabungan dari berbagai kelompok, menyatakan bahwa mereka tidak diundang dalam pertremuan itu. Erdogan juga membatalkan pertemuan dengan wakil-wakil kelompok Greenpeace. Para aktivis menduga, pertemuan di Ankara itu tidak akan mencegah aparat keamanan melakukan kekerasan.

Aksi Perlawasan Terus Berlangsung

Di sekitar Taman Gezi, para pemrotes terus membangun barikade. „Kami akan melanjutkan aksi, kami tidak takut“, demikian ditegaskan para aktivis di Istanbul. Hari Rabu malam, ribuan orang kembali berkumpul di Lapangan Taksim. Polisi terlihat berjaga-jaga di sekitar tempat itu.

Sehari sebelumnya terjadi bentrokan antara polisi dan demonstran. Aparat keamanan berusaha membubarkan kerumunan demonstran dengan tembakan gas air mata, peluru karet dan semburan air. Ketika itu, ada sekitar 30.000 orang yang berkumpul di sekitar Lapangan Taksim. Sampai Rabu malam, polisi masih mengejar sekitar 2000 demonstran.

Para Pengacara Gelar Protes

Aksi protes terhadap pemerintahan konservatif PM Erdogan dan partai AKP mendapat dukungan baru. Ribuan pengacara menggelar aksi turun ke jalan di beberapa kota. Mereka memrotes penangkapan 73 pengacara yang sempat menggelar aksi di Istanbul. Mereka kemudian dilepaskan lagi. Di Ankara, sekitar 3000 pengacara berdemonstrasi meneriakkan slogan „Demokrasi Sekarang!“ dan „Kami Menuntut Keadilan!“.

Some thousands of Turkish lawyers march in support of anti-government protests in Ankara, Turkey, early Wednesday, June 12, 2013.
Para pengacara gelar protes di IstanbulFoto: picture-alliance/AP Photo

Di Istanbul, Ketua Asosiasi Pengacara, Umit Kocasakal, menuntut agar aparat keamanan segera menghentikan tindakan kekerasan terhadap para pengacara dan rakyat. Ia berpidato di hadapan ratusan pengacara yang menggelar aksi. Ia menuduh polisi secara sembarangan menyerang para pengacara yang menggelar aksi damai.

hp/csf (afp, rtr, dpa)