1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Eropa Lega atas Kekalahan Wilders

16 Maret 2017

Eropa menyambut kekalahan tokoh populis kanan Geert Wilders dalam pemilu legislatif Belanda. Kemenangan partai-partai kanan-tengah di negeri kincir angin itu dianggap sebagai indikator bangkitnya kaum moderat di Eropa

https://p.dw.com/p/2ZH7m
Niederlande Mark Rutte und Geert Wilders in Den Haag
Foto: picture-alliance/AP Photo/P. Nijhuis

Eropa bernafas lega menyusul hasil pemilihan legislatif di Belanda yang dimenangkan partai liberal kanan VVD pimpinan Perdana Menteri Mark Rutte. Padahal hingga beberapa pekan terakhir berbagai jajak pendapat meramalkan kemenangan telak kelompok populis kanan yang digalang Geert Wilders.

Menurut hasil penghitungan cepat, VVD mendapat suara terbanyak dengan 21% dan PVV yang mengusung Wilders berada di urutan kedua dengan perolehan suara 13,1%.

Sementara sisa suara dibagi oleh partai-partai kanan tengah, CDA dengan 12,4% dan Democrats 66 dengan 12,1%. Sementara partai-partai kiri berada di urutan terbawah, Partai Sosialis dengan 9,1% , PvdA dengan 5,7% dan Partai Hijau dengan 9%.

Infografik Prognose Parlamentswahl Niederlande - Dutch elections
Pembagian kursi di parlemen berdasarkan perolehan suara

Pemilihan legislatif di Belanda mengawali tahun penentuan di Uni Eropa menyusul pemilu tiga negara besar, yakni Perancis, Italia dan Jerman. Di ketiga negara tersebut kelompok populis kanan yang anti Eropa sedang menikmati popularitas tinggi dan diyakini akan mampu mengumpulkan cukup dukungan buat ikut berkecimpung di pemerintahan.

Sontak hasil pemilu Belanda ditanggapi positif oleh berbagai pihak. Kanselir Jerman Angela Merkel dikabarkan langsung menghubungi PM Mark Rutte untuk menyampaikan ucapan selamat. Sementara calon kanselir Partai Sosial Demokrat Jerman, Martin Schulz mengaku "lega" atas kekalahan yang diderita Geert Wilders. "Tapi kita harus terus berjuang demi Eropa yang inklusif dan bebas," ujarnya.

Jerman yang bakal menggelar pemilu legislatif bulan September mendatang sedang menghadapi kebangkitan partai AfD yang berusaha mendulang suara lewat isu anti Eropa dan pengungsi.

Sementara di Perancis, kemenangan golongan kanan-tengah di Belanda ditanggapi positif oleh Presiden Francois Hollande. Serupa Jerman, Perancis akan menggelar pemilu kepresidenan pada 23 April mendatang. Sejauh ini kandidat partai garis keras Front National, Marie Le Pen, mencuat di berbagai jajak pendapat dan dianggap sebagai calon yang harus dikalahkan.

"Presiden Perancis mengucapkan selamat kepada Mark Rutte atas kemenangan telaknya terhadap ekstremisme," tulis Hollande dalam surat pernyataannya. "Nilai keterbukaan, saling menghormati dan keyakinan atas masa depan Eropa adalah satu-satunya jawaban atas gerakan nasionalis dan isolasionisme yang saat ini sedang menggoyang dunia."

Reaksi paling gamblang disampaikan Menteri Pertama Skotlandia, Nicola Sturgeon. Politisi pro Eropa yang sedang mengusahakan kemerdekaan Skotlandia dari Inggris itu menyambut kekalahan Geert Wilders dengan mencuitkan kata "bagus" di twitter.

rzn/yf (afp,rtr,dpa)