1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Eropa Timur Masih Tetap Lanjutkan Program Nuklir

31 Maret 2011

Bencana PLTN Fukushima tidak hentikan negara-negara di Eropa Timur untuk tetap mengandalkan penggunaan energi nuklir.

https://p.dw.com/p/10lDY
Gambar simbol resiko nuklirFoto: fotolia/Wamsler

Para pemimpin negara-negara Eropa Timur mengatakan bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir tidak berbahaya. "Tenaga nuklir membuat kita mandiri" dan "pembangkit listrik kita aman", slogan ini atau argumentasi resmi senada berdengung di hampir semua negara-negara Eropa Timur. Juga pasca bencana di reaktor nuklir Fukushima di Jepang. Hungaria, Rumania, Polandia, Republik Ceko dan Turki melihat tidak ada alasan untuk menunda atau menghentikan dimulainya rencana pembangunan pembangkit tenaga nuklir.

Lebih jauh, perdana menteri Polandia Donald Tusk, yang sejak tahun 2007 mendorong pembangkit listrik tenaga nuklir, memperingatkan warganya untuk tidak ikut-ikutan dalam histeria anti tenaga nuklir. Menurutnya, penyebab utama kecelakaan reaktor nuklir di Jepang bukanlah kerusakan sistem melainkan disebabkan gempa bumi dan hantaman Tsunami.

Rekan kerjanya, perdana menteri turki, Recep Tayyip Erdogan berkomentar, "Gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan lain. Pada jembatan jembatan, misalnya. Haruskah kita lalu tidak membangun jembatan lagi?"

Antispasi Gempa Bumi

Turki, begitu juga Polandia terus melanjutkan program nuklirnya. Tidak seperti Polandia, Turki pernah dilanda gemba bumi kuat. Sekitar 65 persen warga Polandia setuju dengan program energi nuklir di negerinya. Tapi di Turki usulan perdana menteri tidak diterima secara luas oleh penduduknya. Survey menunjukkan 60 persen warga Turki menolak rencana pembangunan dua fasilitas reaktor nuklir.

Rumania juga meneruskan rencana pembangunan program energi nuklirnya. Reaktor nuklir mereka di Cernadova, yang terletak sekitar 165 kilometer dari ibukota Bukarest, akan ditambah dengan 2 unit reaktor. Sejauh ini, memang tidak pernah terjadi insiden, namun bagaimanapun Rumania tidak luput dari ancaman gempa bumi.

Beberapa hari pasca bencana di Jepang, komisi Uni Eropa mengumumkan bahwa reaktor baru yang direncanakan di Cernadiva harus dibangun lebih tahan gempa dibandingkan dengan unit yang lama.

Kekhawatiran mengenai keselamatan reaktor nuklir Rumania dijawab oleh Lucian Biro, kepala Badan Energi Atom Rumania, "Uji kelayakan reaktor nuklir di Cernavoda tahan terhadap gempa bumi hingga 8 skala Richter. Dalam beberapa uji kelayakan terbaru bahkan menunjukkan reaktor ini tahan terhadap gempa berkekuatan 8,5 skala Richter. Tetapi instrumen yang terpasang 20 tahun lalu tentu tidak seakurat sekarang. Jadi situasi kami bahkan lebih baik dari apa yang telah direncanakan."

Lucian Biro mengatakan, bahwa keinginan Uni Eropa untuk meningkatkan standar keamanan pada reaktor nuklir pasca bencana di Jepang dapat dimengerti. Menurutnya, kelayakan reaktor nuklir Rumania di Cernavoda termasuk dalam 50 reaktor nuklir teraman di dunia.

Terus Berjalan

Energi nuklir merupakan energi masa depan. Begitu ditegaskan pemerintah Hungaria. Apakah ini merupakan fase energi nuklir? Sejak beberapa waktu, pemerintah Hungaria di Budapest mempertimbangkan perluasan PLTN di kota Paks. Pemerintah Hungaria melaporkan, sejak Hungaria berkali-kali dilanda gempa berkekuatan kecil, reaktor nuklir modern yang dibangun pada tahun 90an itu dibuat tahan gempa.

Begitu juga dengan rekator nuklir di kota Temelin, Republik Ceko, dikatakan tahan gempa. Menurut Perdana Menteri Ceko Petr Necas, Republik Ceko tidak berbatasan dengan laut sehingga Tsunami tidak akan terjadi. Republik Ceko, begitu juga Slowakia, akan terus menjalankan pembangunan reaktor nuklirnya.

Dalam beberapa hari terakhir, rencana pemerintah Bulgaria dalam pembangunan sebuah PLTN ke-dua di kota Belene ditepi sungai Donau terganggu. Seminggu lalu, Menteri Energi Bulgaria Trajtscho Trajkov mengumumkan, bahwa ia menuntut perusahaan Rusia Atomstroyexport untuk memberi jaminan lebih pada dua reaktor yang dipesan. Perdana Menteri Bulgaria Boyko Barissov mengatakan, Proyek Belene harus dipetieskan selama 3 bulan.

Pemerintah Bulgaria juga mempertimbangkan sebuah rencana alternatif: dua reaktor nuklir di Kosluduj yang telah dipesan, dapat dibangun di Rusia. Proyek Belene sudah sejak lama menuai kritik dari aktivis lingkungan. Sebagian besar rakyat Bulgaria mendukung proyek energi nuklir. Sejak bencana di Jepang, 51 persen penduduknya mendukung rencana itu dan sisanya menolak.

Blagorodna Grigorova/Miranti Hirschmann

Editor: Hendra Pasuhuk