1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

211011 ETA Spanien

21 Oktober 2011

Setelah sekitar 40 tahun melakukan perjuangan bersenjata, gerakan pembebasan Baskia ETA menyatakan akan meletakkan senjata mereka. Setelah mengalami pukulan bertubi-tubi, posisi ETA tampaknya melemah.

https://p.dw.com/p/12wQl
Foto seorang anggota ETa yang dipublikasikan koran Baskia Gara, 26 Sept. 2010Foto: dapd

Seluruh warga Spanyol menganggap pernyataan gerakan pembebasan Baskia ETA sebagai satu berita baik. Yang masih dipertanyakan adalah, apakah hal ini merupakan satu gebrakan bersejarah atau hanya merupakan satu sandiwara yang telah dipersiapkan jauh sebelumnya. Di dalamnya turut berperan mantan Sekjen PBB Kofi Annan, mantan ketua partai Republik Irlandia Utara Sinn Fein Gerry Adams dan juga mantan Perdana Menteri Norwegia Gro Harlem Bruntland.

Spanien San Sebastian ETA
Mantan Sekjen PBB Kofi Annan (tengah). mantan PM Norwegia Gro Harlem Brutland (kiri) dan mantan PM Irlandia Bertie Ahern (kanan) di San SebastianFoto: dapd

Seminggu yang lalu, ketiganya turut serta dalam perundingan internasional yang digelar di San Sebastian. Perundingan yang tidak disetujui pemerintah Spanyol ini menghasilkan kesepakatan rencana lima butir. Seperti dikatakan mantan Perdana Menteri Irlandia Betie Ahern, "Kami menyurukan kepada ETA untuk mengumumkan penghentian seluruh aksi militer mereka dan menawarkan kepada pemerintah Spanyol dan Perancis untuk merundingkan kelanjutan dari konflik yang ada."

Pernyataan ini tidak dirancang selama konferensi tetapi telah dirumuskan sebelumnya. Demikian kesan para pengamat di San Sebastian. Dan baik pemerintah Spanyol maupun pihak oposisi mengatakan, rencana lima butir tersebut tidak bisa diterima.

Namun demikian, secara umum diharapkan bahwa ETA akan mengumumkan akhir dari perjuangan bersenjata. Dan hal ini juga dikatakan wakil dari pihak ETA di San Sebastian, "ETA telah memutuskan untuk menghentikan aksi bersenjata. ETA juga menyerukan kepada pemerintah Spanyol dan Perancis untuk memulai perundingan langsung."

Jose Luis Rodriguez Zapatero Gewaltverzicht von ETA
Perdana Menteri Spanyol Jose Luis Rodriguez ZapateroFoto: dapd

Satu jam setelah menerima berita pernyataan ETA. Perdana Menteri Spanyol Zapatero langsung menggelar konferensi pers, "Kesatuan dari partai-partai demokratis di Spanyol dan di Baskia sangat penting dalam mencapai hal ini.“

Sejak berbulan-bulan secara militer ETA mengalami pukulan berat. Dan sejak beberapa tahun, Spanyol dan Perancis berhasil menangkap beberapa pimpinan penting gerakan separatis ini.

Mantan Menteri Dalam Negeri Spanyol Rubalcaba mengatakan, “Waktunya untuk berterima kasih kepada para hakim dan jaksa serta semua negara, terutama Perancis, yang telah mendukung kami dalam perang melawan teror.”

Saat Rubalcaba masih menjabat sebagai menteri dalam negeri terjadi penangkapan spektakuler terhadap anggota ETA dan penyitaan senjata. Gerakan separatis ETA tidak hanya berakhir secara militer saja dan juga secara politik. Akhir-akhir ini ETA semakin dikucilkan.

Dan sejak berbulan-bulan, ETA didesak untuk menyerah. Tapi dengan gencatan senjata saja tidaklah akan membuat ETA berhenti berupaya secara politis bagi kemerdekaan wilayah Baskia. Pada satu sisi, ETA berusaha untuk menekan dan di sisi lain ETA menyetujui perjanjian di San Sebastian, untuk membangun jembatan emas bagi kelompok ini, jembatan yang tidak bisa dibangun oleh pemerintah Spanyol. Jadi bisa dikatakan, hampir semua pihak merasa puas dengan hasil perundingan di San Sebastian.

Reinhard Spegelhauer/Yuniman Farid Editor: Hendra Pasuhuk